Islam Times - Sumber: Dalam Putaran Kedua, Hamas Akan Membebaskan 4 Tawanan untuk 120 Palestina

Sumber: Dalam Putaran Kedua, Hamas Akan Membebaskan 4 Tawanan untuk 120 Palestina

IslamTimes - Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan bahwa fase kedua pertukaran tahanan akan dilaksanakan sesuai jadwal pada hari Sabtu, 25 Januari.

Putaran kedua pertukaran tahanan yang terjadi pada hari ketujuh dari kesepakatan ini akan melihat pembebasan empat wanita tahanan Zionis Israel sebagai imbalan untuk 120 tahanan Palestina, kata seorang sumber senior dalam kepemimpinan Perlawanan kepada Al Mayadeen pada hari Senin (20/1).

Secara terpisah, Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, mengumumkan bahwa fase kedua pertukaran tahanan akan dilaksanakan sesuai jadwal pada hari Sabtu, 25 Januari.

Hari pertama dan kedua dari pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata di Gaza berjalan dengan baik terkait dengan pertukaran tahanan dan masuknya bantuan kemanusiaan ke jalur Gaza, konfirmasi sumber tersebut.

Namun, sumber tersebut menyoroti "beberapa pelanggaran Zionis Israel terhadap kesepakatan, termasuk aktivitas drone pengintai dan penembakan yang menargetkan warga sipil," memperingatkan bahwa pelanggaran semacam itu, terutama penembakan, dapat membahayakan kesepakatan tersebut.

Dalam konteks yang sama, sumber tersebut mengonfirmasi kepada Al Mayadeen bahwa "mediator dari Qatar dan Mesir, yang berkoordinasi dengan Hamas, Amerika Serikat, dan Zionis Israel untuk memastikan kesepakatan ditegakkan, sedang memantau situasi dengan cermat."

Menurut sumber tersebut, sejumlah besar truk bantuan kemanusiaan telah memasuki Gaza melalui pos-pos perbatasan, dengan PBB dan Palang Merah Palestina mengawasi pengirimannya.

Pada hari pertama pelaksanaan kesepakatan, jumlah truk yang masuk ke Gaza mencapai sekitar 500, sementara pada hari kedua, jumlahnya melebihi 600, kata sumber tersebut.

Di tempat lain, sumber tersebut menyatakan bahwa "peralatan berat akan dibawa ke Gaza untuk menghapus puing-puing, mengambil jenazah, dan membuka jalan."

Kesepakatan gencatan senjata di Gaza antara Perlawanan Palestina dan pendudukan Israel mulai berlaku pada hari Minggu, 19 Januari 2025. Namun, pendudukan melanggar kesepakatan tak lama setelahnya, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan cedera.

Sejak gencatan senjata diberlakukan, ratusan truk yang membawa makanan dan pasokan medis telah mencapai pos perbatasan Rafah sebagai persiapan untuk memasuki Jalur Gaza.

Menurut ketentuan yang diperoleh Al Mayadeen, kesepakatan ini mensyaratkan masuknya 600 truk bantuan setiap hari sebagai bagian dari protokol kemanusiaan yang diawasi oleh Qatar, bersama dengan pengiriman 200.000 tenda dan 60.000 karavan untuk kebutuhan tempat perlindungan darurat.

Pada hari Minggu, Hamas menegaskan bahwa mereka sedang memantau pengiriman bantuan dan bantuan untuk warga Gaza dengan segala langkah yang diperlukan, menekankan komitmennya untuk memberikan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan guna mengembalikan kehidupan normal di Jalur Gaza.

Abu Obeida, juru bicara militer Brigade al-Qassam Hamas, juga menegaskan bahwa komitmen gerakan tersebut terhadap gencatan senjata bergantung pada kepatuhan musuh terhadap kesepakatan.[IT/r]