Islam Times - Imam Khamenei: Front Perlawanan Tidak Akan Berhenti Sejenak pun

IslamTimes - Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei memuji rakyat Palestina di Jalur Gaza atas keteguhan mereka yang heroik dalam menghadapi perang genosida berdurasi 15 bulan yang ganas dari rezim Zionis Israel.

Ayatollah Khamenei menyampaikan pernyataan ini dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya Twitter, pada hari Senin (20/1) untuk memperingati kemenangan warga Gaza yang berhasil memaksa rezim Zionis Israel menerima kesepakatan gencatan senjata dengan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, di tengah operasi-operasi sukses dari kelompok perlawanan terhadap target-target Zionis Israel.

“Penduduk Gaza berdiri teguh seperti gunung,” kata Ayatollah Khamenei.

“Meskipun tokoh-tokoh penting seperti Yahya Sinwar gugur, front pemberontakan tidak akan berhenti sekejap pun,” tambah Pemimpin tersebut, merujuk pada mantan pemimpin Hamas yang dibunuh dalam serangan udara Israel terhadap Gaza selama perang tersebut, dan tokoh senior perlawanan lainnya.

“Hamas hidup dan akan terus hidup,” tulis postingan tersebut.

Postingan itu menyertakan sebuah video yang menampilkan perayaan warga Palestina setelah pengumuman kesepakatan tersebut, dan keberhasilan pejuang perlawanan dalam menargetkan aset-aset Zionis Israel serta mempermalukan tentara Zionis Israel dalam jebakan mereka.

Pada hari Senin yang sama, seorang penasihat senior Ayatollah Khamenei mengatakan bahwa rezim Zionis Israel tidak akan pernah bisa menghilangkan kekuatan militer dan ideologi dari Front Perlawanan di Palestina, Lebanon, dan Yaman.

Brigadir Jenderal Amir Hatami mengatakan bahwa rezim tersebut telah mengalami kekalahan dan keruntuhan politik setelah agresinya di Jalur Gaza dan Lebanon, merujuk pada kedua perang tersebut serta eskalasi serangan mematikan Tel Aviv terhadap negara tersebut.

Dia mengatakan bahwa perkembangan terbaru di kawasan tersebut dan di seluruh dunia telah mengungkapkan “kedalaman konspirasi dan kebencian dari poros Zionis-Amerika dengan dukungan langsung dari negara-negara Barat dan keheningan mematikan organisasi internasional,” merujuk pada Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Barat lainnya yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan politik, militer, dan intelijen terhadap kekejaman Tel Aviv.

Pernyataan tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh beberapa pejabat Zionis Israel dan pejabat dari negara-negara sekutu rezim tersebut, yang menunjukkan ketidakmampuan yang dialami oleh Tel Aviv dalam menghadapi perlawanan regional.

Pernyataan tersebut termasuk pengakuan juru bicara militer Zionis Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, tahun lalu mengenai ketidakmungkinan menghilangkan Hamas.[IT/r]