Islam Times - PIJ: Perlawanan Harus Tetap Waspada, Pastikan Gencatan Senjata Dilaksanakan

IslamTimes - Meskipun gencatan senjata telah diumumkan, serangan Zionis Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Gaza bagian barat menewaskan delapan belas orang.

Gerakan Jihad Islam di Palestina menegaskan bahwa rakyat Palestina dan perlawanan mereka hari ini memberlakukan "perjanjian terhormat untuk menghentikan agresi, menarik diri, dan melakukan pertukaran tahanan yang terhormat, karena keteguhan mereka yang legendaris dan para pejuang mereka yang berani dan gagah berani."

Gerakan tersebut menekankan, dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka tidak akan menyia-nyiakan upaya dalam melayani warga Palestina di Jalur Gaza, "mengikuti tantangan tahap berikutnya," dan bahwa "perlawanan akan tetap waspada untuk memastikan implementasi penuh perjanjian ini."

PIJ juga memberikan penghormatan kepada rakyat Palestina dan para pejuang mereka yang teguh di Jalur Gaza, di dalam dan luar negeri, dan kepada semua pejuang perlawanan yang telah mendukung rakyat Palestina sepanjang waktu.

Pernyataan tersebut juga berterima kasih kepada "saudara-saudaranya di Qatar dan Mesir atas upaya mereka untuk menjadikan perjanjian ini berhasil."

Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan keberhasilan upaya untuk menengahi perjanjian gencatan senjata di Gaza.

Selama jumpa pers, Al Thani mengonfirmasi bahwa kedua pihak Palestina dan Zionis Israel telah menyetujui ketentuan gencatan senjata, yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 19 Januari.

Patut dicatat bahwa meskipun ada pengumuman gencatan senjata, serangan Zionis Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Gaza bagian barat menewaskan delapan belas orang dan melukai banyak lainnya, menurut stasiun Palestina Al Aqsa.

Menurut laporan, serangan itu menargetkan sebuah bangunan di dekat serikat insinyur.

Hamas memuji perjanjian gencatan senjata, ketahanan rakyat Hamas menggambarkan gencatan senjata sebagai buah dari "ketahanan legendaris" yang ditunjukkan oleh rakyat Gaza dan perlawanan berani mereka terhadap pendudukan Zionis Israel.

Hamas menekankan bahwa perjanjian tersebut merupakan tonggak penting dalam perjuangan yang sedang berlangsung untuk pembebasan dan hak untuk kembali bagi warga Palestina.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menggarisbawahi urgensi kemanusiaan dari perjanjian tersebut, dengan menyatakan bahwa perjanjian tersebut didorong oleh rasa tanggung jawab yang mendalam terhadap rakyat Gaza.

Gerakan tersebut menyatakan harapan bahwa kesepakatan tersebut akan menghentikan agresi Zionis Israel, mengakhiri pertumpahan darah, dan menghentikan pembantaian dan kebijakan genosida yang telah dialami penduduk.

Hamas menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat global atas solidaritasnya dengan Gaza, khususnya mengakui dukungan negara-negara Arab dan Islam.

Hamas juga memuji upaya internasional yang mengungkap kejahatan pendudukan Zionis Israel dan berkontribusi untuk mengakhiri agresi tersebut.

Pengakuan khusus diberikan kepada para mediator, khususnya Qatar dan Mesir, atas peran penting mereka dalam memfasilitasi perjanjian tersebut dan memastikan keberhasilannya.[IT/r]