Tyrki dan Gejolak Suriah:
Turki Memperingatkan: 'Jangan Campur Tangan di Suriah, Terorisme Harus Ditumpas'
16 Jan 2025 13:46
IslamTimes - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengancam pasukan Kurdi di Suriah dan menegaskan bahwa gencatan senjata di Gaza membuka jalan bagi stabilitas regional.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa kepentingan negaranya di Suriah "sepenuhnya wajar" dan didasarkan pada "alasan yang sah, dapat dibenarkan, dan kemanusiaan."
Dalam pidatonya di pertemuan parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di Ankara, Erdogan mengatakan, "Kita tidak dapat melihat negara tetangga seperti Suriah melalui sudut pandang Barat, mengingat hubungan persaudaraan kita yang telah berlangsung selama berabad-abad dan perbatasan bersama sepanjang 911 kilometer."
Erdogan menambahkan bahwa "setiap orang harus melepaskan tangan mereka dari Suriah," menekankan bahwa Ankara dan Damaskus mampu menumpas ISIS, YPG (Unit Perlindungan Rakyat Kurdi di Suriah), dan "organisasi teroris" lainnya dalam waktu singkat.
Ia memperingatkan YPG bahwa mereka tidak akan lolos dari "nasib menyakitkan yang akan datang" kecuali mereka membubarkan diri dan menyerahkan senjatanya.
Gencatan Senjata di Gaza: Kesempatan untuk Stabilitas Regional Mengomentari perundingan gencatan senjata Gaza, Erdogan menyatakan bahwa "setelah lebih dari 15 bulan genosida dan pembantaian yang terus berlangsung di Gaza, gencatan senjata akan memberikan kesempatan penting untuk mencapai perdamaian dan stabilitas abadi di seluruh wilayah."
"Kami memantau dengan saksama perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, dan kami berharap segera mendengar berita positif," katanya.
Dalam konteks ini, presiden Turki juga menekankan bahwa Zionis "Israel" harus segera menghentikan permusuhannya di wilayah Suriah, atau konsekuensinya akan berdampak negatif bagi semua orang.
Pendudukan Zionis Israel telah mengeksploitasi ketidakstabilan dan mengintensifkan agresinya dengan menargetkan infrastruktur militer Suriah, menghancurkan fasilitas vital, dan menduduki sekitar 600 kilometer persegi wilayah selatan Suriah.
Sebelumnya, Times of Israel melaporkan bahwa pejabat pemerintah dan keamanan Zionis Israel telah secara diam-diam merencanakan untuk menyelenggarakan pertemuan puncak internasional yang akan mengusulkan pembagian Suriah menjadi kanton-kanton, dengan kedok bahwa hal itu akan menjaga hak dan keselamatan semua kelompok etnis yang beragam di negara tersebut.[IT/r]
Story Code: 1184647