Islam Times - Iran: Program Nuklir Kami Damai, Tak Pernah Meninggalkan Meja Perundingan

IslamTimes - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menegaskan bahwa negaranya tidak pernah bertindak sebagai pihak yang meninggalkan meja perundingan karena keyakinannya pada sifat damai program energi nuklirnya.

“Dalam masalah nuklir, kami tidak pernah meninggalkan meja perundingan karena kami yakin pada sifat damai program nuklir kami,” katanya dalam wawancara yang disiarkan televisi pada hari Selasa (14/1).

Diplomat tinggi itu lebih lanjut menyebutkan: “Kami tidak memiliki masalah dengan perundingan baik secara prinsip maupun dasar, meskipun, beberapa tuntutan berlebihan dari pihak lain telah menyebabkan beberapa masalah dan kesulitan dalam perundingan.”

Araghchi juga menekankan bahwa “tuntutan utama” Republik Islam adalah menemukan cara untuk memulai kembali perundingan nuklir. Ia juga menggambarkan sebagai “positif” perundingan baru-baru ini negara itu dengan trio Eropa yaitu Inggris, Prancis, dan Jerman, yang merupakan pihak dalam kesepakatan nuklir Iran tahun 2015.

Araghchi juga merujuk pada penarikan diri AS dari kesepakatan nuklir penting 2015 [JCPOA] pada tahun 2018, dengan menegaskan bahwa Teheran tidak terlibat dalam negosiasi nuklir apa pun dengan pemerintahan AS yang baru karena Amerika yang menarik diri.

Ia berkata, “Setelah penarikan diri AS, Eropa bernegosiasi dengan Washington, dan kebijakan kami masih sama. Kami tidak akan bernegosiasi dengan AS mengenai masalah nuklir sampai AS kembali ke JCPOA dan mengumumkan kebijakannya yang relevan.

Pejabat itu juga menunjuk pada peran Rusia dan Tiongkok dalam masalah nuklir.

Menurut Araghchi, masalah Ukraina telah menyebabkan beberapa keretakan antara Eropa dan Rusia.

Namun, keduanya masih menjadi bagian dari masalah nuklir, tambahnya, seraya mencatat bahwa pembicaraan baru-baru ini juga membahas masalah partisipasi mereka dalam masalah tersebut.[IT/r]