Suriah
Arab Saudi Menjadi Tuan Rumah Pembicaraan Multilateral Tentang Suriah
12 Jan 2025 15:22
Islam Times - Arab Saudi akan menjadi tuan rumah pertemuan tentang Suriah pada hari Minggu (12/1), dengan partisipasi menteri luar negeri dari negara-negara Dewan Kerjasama Teluk Persia (PGCC) seperti Irak, Lebanon, Yordania, Mesir, Inggris, Jerman, dan sejumlah negara lainnya.
Pertemuan di Riyadh merupakan kelanjutan dari "Pertemuan Aqaba" tentang Suriah, yang diadakan di Yordania pada tanggal 14 Desember lalu.
Menteri luar negeri dari pemerintah sementara Suriah akan menjadi salah satu peserta sedangkan AS dan Italia akan hadir di sana pada tingkat wakil menteri luar negeri.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Sekretaris Jenderal Liga Arab, Sekretaris Jenderal PGCC, dan Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB juga diharapkan hadir.
Pembicaraan akan difokuskan pada "Suriah secara umum" termasuk dukungan untuk pemerintahan baru dan kemungkinan pencabutan sanksi.
Seorang pejabat Saudi dikutip mengatakan bahwa pertemuan itu akan memiliki dua agenda: yang pertama melibatkan negara-negara Arab, dan yang kedua mempertemukan negara-negara Arab bersama dengan kekuatan global lainnya.
Kekuatan Barat, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, menjatuhkan sanksi kepada pemerintahan mantan Presiden Bashar al-Assad selama bertahun-tahun. Bashar akhirnya lengser pada 8 Desember 2024 setelah dirongrong milisi pemberontak yang didukung asing sejak tahun 2011.
Pemerintah transisi di Damaskus telah melobi agar sanksi dicabut setelah kelompok oposisi bersenjata di bawah Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menggulingkan pemerintah Assad bulan lalu.
Para menteri luar negeri negara-negara Arab dan sejumlah negara non-Arab, yang bertemu pada tanggal 14 Desember di Yordania, mengumumkan dukungan mereka untuk transfer kekuasaan secara damai dengan partisipasi semua kekuatan politik dan sosial di Suriah, dan menekankan perlunya menghentikan campur tangan asing di sana.
Di akhir pertemuan mereka di Aqaba, para peserta menekankan perlunya Suriah yang bebas dan bersatu serta mengeluarkan pernyataan bersama, di mana mereka menegaskan dukungan penuh mereka bagi rakyat Suriah “pada momen kritis dalam sejarah mereka ini untuk membangun masa depan yang lebih penuh harapan, aman, dan damai.”
Mereka juga mengutuk agresi rezim Zionis di buffer zone antara wilayah pendudukan dan Suriah serta serangan rezim tersebut ke beberapa wilayah negara Arab. [IT/G]
Story Code: 1183900