Islam Times - Kerumunan di Masjid Umayyah di Damaskus Menyebabkan 4 Orang Tewas, 16 Terluka

IslamTimes - Undangan seorang blogger lokal untuk membagikan makanan gratis menyebabkan 16 orang dirawat di rumah sakit di ibu kota Suriah.

Jumlah korban tewas akibat kerumunan di Masjid Umayyah Damaskus telah meningkat menjadi empat, menurut harian Suriah al-Watan, yang mengutip Departemen Kesehatan Damaskus.

Pada hari Jumat (10/1), saluran TV Turki Ahaber mengklaim bahwa tiga orang telah kehilangan nyawa mereka. Menurut al-Watan, kerumunan itu disebabkan oleh undangan seorang blogger lokal untuk membagikan makanan gratis.

Menurut cerita tersebut, sedikitnya 16 orang dirawat di rumah sakit, dengan hanya satu anak yang masih hidup hingga malam hari.

Penyelidik PBB memasuki Suriah untuk pertama kalinya dalam 13 tahun Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, penyelidik PBB telah memperoleh akses ke Suriah, sebuah tonggak penting dalam upaya untuk mengatasi kekejaman yang dilakukan selama perang di Suriah.

Komisi Penyelidikan PBB untuk Suriah (COI) kini berharap untuk terlibat langsung dengan para penguasa baru Suriah dalam upaya mereka mencari keadilan. "Merupakan kejutan besar untuk berada di Damaskus," kata Hanny Megally dari COI, yang menyatakan optimisme tentang perkembangan tersebut.

"Kami berharap dapat memiliki hubungan yang baik dengan pihak berwenang yang sekarang bertugas."

Penyelidikan jarak jauh COI, yang bertugas mendokumentasikan kejahatan yang dilakukan oleh semua pihak dalam perang, telah melakukan penyelidikan jarak jauh sejak didirikan pada tahun 2011.

Wawancara dengan ribuan pengungsi dan pembelot, dikombinasikan dengan arsip dokumen yang luas, menjadi dasar pekerjaannya.

Namun, tidak adanya akses ke Suriah sendiri menimbulkan pertanyaan tentang kredibilitas dan kelengkapan temuannya. Pemerintah Assad secara konsisten menolak masuknya para penyelidik, dengan alasan kekhawatiran atas bias dan tuduhan rekayasa.

Kekhawatiran ini berakar pada konteks geopolitik perang, dengan Suriah menuduh kekuatan Barat menggunakan penyelidikan dan wacana hak asasi manusia sebagai alat untuk melegitimasi intervensi.

Pihak berwenang Suriah berargumen bahwa laporan-laporan tersebut seringkali mengandalkan sumber-sumber yang memiliki hubungan dengan oposisi dan para pengungsi, yang menurut mereka dapat mengarah pada tuduhan-tuduhan yang dibesar-besarkan atau dibuat-buat.[IT/t]