Islam Times - 'Perang Tanpa Cakrawala': Orang Tua Pasukan Israel Mengecam Netanyahu

IslamTimes - Keluarga tentara Zionis Israel di Gaza mengecam Netanyahu karena memperpanjang "perang tanpa cakrawala", yang tidak memiliki tujuan atau sasaran.

Media Zionis Israel melaporkan bahwa lebih dari 800 orang tua wajib militer dan cadangan IOF, yang telah bertempur atau sedang bertempur di Gaza, mengeluarkan surat terbuka yang menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara sembrono dan tidak perlu membahayakan nyawa anak-anak mereka.

Dalam permohonan lain dalam serangkaian panggilan tersebut, mereka mendesaknya untuk mengamankan kesepakatan guna mengakhiri perang.

Laporan tersebut menyatakan bahwa surat yang ditujukan kepada perdana menteri tersebut menyebutkan bahwa para kerabat tersebut mengecam Netanyahu karena memimpin "perang tanpa cakrawala, yang tidak seperti apa pun dalam sejarah kita, semata-mata demi kepentingan kelangsungan hidup politik Anda sendiri."

Surat tersebut berbunyi, "Putra dan putri kami memulai perang yang diperlukan yang ditimbulkan kepada kami oleh tindakan Anda," dan menambahkan, "Mereka kehilangan banyak teman dan terus meninggal serta terluka, baik secara mental maupun fisik."

Menurut laporan tersebut, para orang tua mengatakan bahwa pasukan tersebut termotivasi oleh "tujuan perang" yang dinyatakan, "yang pertama dan terutama adalah memulangkan para sandera."

Setelah lebih dari setahun, mereka sekarang mengklaim bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri perang adalah melalui kesepakatan dengan Hamas, dengan alasan bahwa perang tersebut diperpanjang tanpa tujuan, dengan menyatakan bahwa "IDF tidak memiliki alasan untuk tinggal di Gaza, selain memenuhi keinginan mesianis untuk menetap di sana."

"Kami menuduh Anda meninggalkan para sandera dan tentara," tulis para orang tua tersebut, sambil mengancam akan melancarkan "perjuangan habis-habisan."

Media: Perang di Gaza gagal mencapai tujuan strategis Zionis 'Israel'
Awal minggu lalu, media Israel mengatakan bahwa perang di Jalur Gaza telah gagal mencapai salah satu tujuan strategis.

Menurut Maariv, perang di Gaza tidak membuat kemajuan dalam masalah tawanan atau memberikan tekanan signifikan apa pun pada Hamas terkait masalah tersebut.

Mereka lebih lanjut mencatat bahwa perang tersebut tidak menyebabkan keruntuhan Hamas atau mendorong kelompok tersebut untuk menyerah, juga tidak memicu pemberontakan rakyat terhadap gerakan tersebut.

Selain itu, laporan tersebut menyoroti bahwa pertempuran masih berlangsung di setiap bagian Gaza utara, sehingga sulit untuk menetapkan realitas baru di lapangan.

Media Zionis Israel membahas pada tanggal 1 Januari berbagai tantangan yang dihadapi militer Israel saat tahun baru dimulai. Mereka menekankan bahwa perang yang berkepanjangan telah menguras tenaga baik pasukan reguler maupun cadangan, dengan menunjukkan bahwa tidak ada terobosan politik terkait pembebasan tawanan sepanjang tahun 2024.

Mereka mempertanyakan apakah ada tentara di dunia yang menghadapi ujian seperti itu sejak berakhirnya Perang Dunia II.[IT/r]