KTT D8
Berbicara di KTT D8, Presiden Iran Usulkan Pembentukan Jaringan Transfer Teknologi
20 Dec 2024 01:29
Islam Times - Presiden Republik Islam Iran, Masoud Pezeshkian, dalam pidatonya pada KTT D8 yang digelar di Kairo, Mesir, pada Kamis (19/12) mengusulkan pembentukan jaringan transfer teknologi antara negara-negara berkembang.
Pezeshkian menekankan pentingnya forum ini sebagai wadah untuk memperkuat kerjasama multilateral di antara negara-negara berkembang.
“Republik Islam Iran, sembari menyatakan minatnya untuk berbagi pengalaman dan pencapaiannya, akan mendukung setiap inisiatif atau usulan yang mendorong sinergi di bidang ekonomi dan membuka jalan bagi keterlibatan kaum muda dalam program-program yang berorientasi pada pembangunan,” ujarnya.
Pezeshkian juga mengatakan bahwa Iran siap untuk melakukan tindakan bersama dalam kerangka D8 untuk secara kolektif mendukung para wirausahawan muda, seperti membangun Bank Gabungan Ide dan Modal D8, menciptakan pusat dan taman sains dan teknologi bersama, menyelenggarakan wisata dan pertemuan ilmiah dan teknologi, menawarkan kesempatan pendidikan dan penelitian, beasiswa, dan program pertukaran untuk para profesor dan mahasiswa, menyediakan fasilitas kewirausahaan bagi kaum muda, berinvestasi dalam usaha kecil dan menengah untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan kaum muda.”
Ia juga mengusulkan "menggelar pameran yang memamerkan pencapaian dan produk berbasis pengetahuan melalui kerja sama dengan negara-negara anggota."
Presiden Iran mengusulkan pembentukan Jaringan Transfer Teknologi D8 dan menyatakan kesediaannya untuk menjadikan Taman Teknologi Pardis di Teheran sebagai markas sektariatnya.
Ia mengatakan bahwa usulan dapat menjadi kunci dalam memajukan inisiatif bersama yang terkait dengan pemuda. Namun, Pezeshkian menyatakan kekhawatiran bahwa negara-negara anggota masih harus menempuh jalan panjang untuk mencapai visi D8 tahun 2030.
"Volume perdagangan di antara negara-negara anggota D-8 masih jauh dari visi organisasi tahun 2030. Kami berharap bahwa selama Mesir menjadi presiden organisasi, kami akan menyaksikan percepatan volume perdagangan di antara para anggota," ujarnya.
"Dalam hal ini, perdagangan barter dapat memainkan peran yang menentukan dalam meningkatkan volume perdagangan di antara para anggota," tambahnya.
Presiden Iran juga mengumumkan bahwa pertemuan berikutnya dari "Komite Tetap D-8 tentang Komunikasi dan Teknologi Informasi" akan segera diselenggarakan oleh Republik Islam Iran dan bahwa Teheran dapat mulai mengerjakan arahan ini melalui kerja sama dengan negara-negara anggota.
“Menurut pandangan saya, perusahaan berbasis pengetahuan dan teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan, telah menciptakan peluang yang tepat dan inovatif bagi pemuda negara-negara Islam untuk berkolaborasi, memungkinkan mereka mengambil langkah-langkah signifikan menuju pengembangan dan kemajuan bangsa dan komunitas mereka sambil melestarikan nilai-nilai adat dan agama mereka,” tegas Pezeshkian.
Organisasi Kerja Sama Ekonomi D8, yang juga dikenal sebagai Developing-8, adalah organisasi untuk mengembangkan kerja sama antara Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Turki. [IT/G]
Story Code: 1179295