Islam Times - Blinken: AS dan Turki Sepakat tentang Penyelesaian Suriah

IslamTimes - Menteri Luar Negeri Washington yakin memberi terlalu banyak tekanan pada Kurdi dapat menyebabkan kebangkitan ISIS

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington dan Ankara telah mencapai konsensus umum tentang cara menormalisasi situasi di Suriah.

Diplomat AS, yang saat ini sedang melakukan perjalanan ke Timur Tengah, menambahkan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden ingin kekuatan regional mengembangkan pendekatan terpadu tentang masalah tersebut.

Kelompok oposisi bersenjata yang dipimpin oleh Hayat Tahrir-al-Sham (HTS) melancarkan serangan mendadak di Suriah pada akhir November, merebut beberapa kota besar, dan merebut ibu kota, Damaskus, Sabtu (7/12) lalu.

Mantan Presiden Bashar Assad dan keluarganya melarikan diri ke Rusia, di mana mereka diberikan suaka.

Sementara Turki mendukung beberapa faksi oposisi Suriah yang menggulingkan Assad, Turki menganggap milisi yang didominasi Kurdi sebagai teroris, meskipun mereka telah lama mendapat dukungan dari AS.

Setelah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada hari Jumat (13/12, Blinken mengatakan ada "kesepakatan luas, apa yang kita masing-masing ingin lihat ke depannya, dimulai dengan pemerintahan sementara di Suriah."

Ia mencatat bahwa AS dan Turki telah "bekerja sangat keras... untuk memastikan penghapusan kekhalifahan teritorial ISIS," dan bahwa "sangat penting bagi kita untuk terus melakukan upaya tersebut."

Pada hari Kamis malam, menteri luar negeri AS mengadakan pembicaraan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Berbicara kepada wartawan di Bandara Internasional Raja Hussein di Aqaba, Yordania pada hari yang sama, Blinken mengakui bahwa "Turki memiliki kepentingan yang nyata dan jelas, terutama dalam hal PKK dan terorisme... yang merupakan ancaman abadi bagi Turki."

Namun, ia menambahkan bahwa kekuatan eksternal harus berhati-hati untuk "menghindari memicu segala jenis konflik tambahan di dalam Suriah."

Menurut Blinken, "yang disebut SDF, Pasukan Demokratik Suriah, yang selama ini kami dukung" telah memainkan peran kunci dalam mencegah kebangkitan kembali kelompok teroris ISIS di Suriah.

Dalam sebuah unggahan di X pada hari Rabu (11/12), komandan SDF Mazloum Abdi mengumumkan bahwa kelompoknya dan Tentara Nasional Suriah (SNA) yang didukung Turki telah menandatangani gencatan senjata, setelah berhari-hari bertempur untuk menguasai kota Manbij di wilayah utara.

Ia menambahkan bahwa AS telah memediasi negosiasi tersebut.

Dibentuk pada tahun 2015, SDF adalah koalisi besar milisi Kurdi dan Arab, yang secara aktif terlibat dalam operasi militer melawan militan ISIS di wilayah timur laut Suriah.

Kelompok tersebut juga berulang kali terlibat dalam konfrontasi bersenjata dengan militer Turki. Ankara yakin SDF terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggapnya sebagai organisasi teroris.[IT/r]