Efek Domino; Jerman Memulai Perdebatan Migrasi Warga Suriah setelah Assad Tumbang
11 Dec 2024 06:55
Islam Times - Setelah tumbangnya Bashar Assad, nasib hampir 1 juta warga Suriah yang berlindung di Jerman belum jelas. Perdebatan telah dimulai, dari insentif untuk meninggalkan negara itu hingga undangan untuk tetap tinggal.
Deutsche welle melaporkan bahwa sebuah perdebatan telah meletus di Jerman mengenai kemungkinan kembalinya para migran dan pencari suaka Suriah ke negara tersebut pasca jatuhnya Assad.
Tokoh-tokoh terkemuka sayap kanan, dari oposisi konservatif Christian Democratic Union (CDU) hingga sayap kanan ekstrem Alternative for Germany (AfD), dengan cepat mengusulkan rencana yang mendorong warga Suriah untuk kembali ke rumah mereka.
Suara-suara yang lebih condong ke kiri dari Partai Sosial Demokrat (SPD) dan Partai Hijau, dua partai yang tersisa dalam koalisi pemerintah Jerman yang sekarang menjadi minoritas, telah memperingatkan terhadap diambilnya tindakan drastis.
Saat ini, 974.136 warga negara Suriah tinggal di Jerman, menurut Kementerian Dalam Negeri Jerman. Sekitar 712.000 dari mereka telah diberi status pengungsi, yang mencakup pencari suaka dengan permohonan yang tertunda dan pencari suaka yang permohonannya telah ditolak tetapi diberi perlindungan sementara atas dasar kemanusiaan.
Sebagian besar tiba di Jerman antara tahun 2015 dan 2016 di bawah mantan Kanselir Angela Merkel yang terkenal dengan ungkapan "Wir schaffen das" atau "kita bisa melakukannya" sebagai tanggapan atas kedatangan mereka.
Pada hari Senin, Kantor Migrasi dan Pengungsi Jerman (BAMF) mengumumkan akan membekukan sementara keputusan atas permohonan suaka dari warga negara Suriah — seperti yang dilakukan oleh otoritas di Austria, Italia, Norwegia, Belanda, Swiss, Prancis, Belgia, dan Inggris.[IT/AR]
Story Code: 1177653