Islam Times - Menlu: Turki Tidak Terlibat di Aleppo, Tidak Akan Mengizinkan 'Negara yang Dipimpin Teroris'

Menlu: Turki Tidak Terlibat di Aleppo, Tidak Akan Mengizinkan 'Negara yang Dipimpin Teroris'

IslamTimes - Turki mengklaim tidak terlibat dalam peluncuran serangan teroris di Aleppo, yang dipimpin oleh Hay'at Tahrir al-Sham dan faksi bersenjata lainnya.

Turki tidak terlibat dalam pertikaian yang sedang berlangsung di Aleppo tetapi mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah potensi gelombang pengungsian, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menyatakan pada hari Jumat (29/11).

Di tengah aktivasi cepat Hay'at Tahrir al-Sham, bersama dengan beberapa faksi teroris lainnya, menyerang provinsi Aleppo dan Idlib di Suriah, serta pedesaan mereka, Fidan menyatakan bahwa Amerika Serikat menyediakan jalur kehidupan bagi kelompok teroris tersebut di wilayah tersebut, dengan mencatat bahwa mereka "tidak akan dapat melanjutkan selama tiga hari tanpa dukungan Washington."

Fidan mengklaim bahwa Turki "tidak akan pernah membiarkan struktur teroris di Suriah berubah menjadi negara."

Namun, sumber-sumber lapangan melaporkan bahwa karena milisi Tentara Nasional yang didukung Turki berpartisipasi dalam pertempuran bersama HTS, ini mencerminkan dukungan Turki yang jelas untuk HTS—yang ditetapkan sebagai organisasi teroris—untuk mengamankan setiap keuntungan di garis depan setelah kegagalan Turki untuk mencapai kemajuan politik dalam hubungannya dengan pemerintah Suriah.

Sumber-sumber tersebut selanjutnya mencatat bahwa Turki bertujuan untuk memanfaatkan dukungan ini untuk menekan pemerintah Suriah agar memasuki negosiasi baru untuk menormalisasi hubungan dengan Ankara.

Sementara itu, Mesir menyatakan keprihatinan yang mendalam mengenai situasi di Suriah, dengan Menteri Luar Negeri Badr Abdelatty memperluas dukungan Kairo kepada Damaskus dan lembaga-lembaga nasionalnya dalam memerangi terorisme dan menegaskan kedaulatan, kemerdekaan, dan persatuan wilayahnya.

Konfrontasi paling agresif dalam beberapa tahun
Tentara Suriah berhasil memukul mundur kemajuan ruang operasi gabungan teroris di tenggara Idlib, karena bentrokan sengit terus berkecamuk di garis depan Aleppo barat.

Pada hari Kamis (28/11), Tentara Suriah melancarkan serangan balik untuk merebut kembali posisi yang sebelumnya dikosongkan di Idlib tenggara.

Tentara merebut kembali kendali desa Jobas dan memaksa militan mundur dari desa Dadikh dan Kafr Batekh di Idlib timur, dengan pertempuran terberat terpusat di sekitar area ini.

Pasukan Suriah juga melancarkan serangan roket terarah untuk mencegah militan kembali ke lokasi strategis ini.

Pertempuran sengit terus berlanjut di dua front di pedesaan Aleppo antara Tentara Suriah dan kelompok bersenjata.

Front pertama berada di Andan dan yang kedua di Khan al-Asal, tempat militan berusaha keras menerobos, hingga hari Jumat (29/11).

Dalam perkembangan terkait, pesawat tempur Suriah melancarkan serangkaian serangan terhadap markas operasi utama ruang operasi gabungan militan di pinggiran kota Mare' di Aleppo utara, yang mengakibatkan banyak korban di antara militan.

Di front Idlib, kelompok bersenjata berupaya membuka poros baru setelah kegagalan mereka untuk maju lebih jauh ke arah jalan raya internasional M5 untuk semua lalu lintas dari selatan ke Aleppo, melalui Hama dan Idlib Tenggara.

Pertempuran sengit sedang berlangsung menuju Khan al-Sabil, yang terletak di selatan Idlib, yang masih berada di bawah kendali tentara Suriah. [IT/r]