Gencatan Senjata Israel-Lebanon
Utusan AS: Gencatan Senjata Lebanon-Israel Bersifat Permanen
27 Nov 2024 12:20
Islam Times - Penasihat dan utusan khusus Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang ditugaskan untuk merundingkan kesepakatan gencatan senjata Israel-Lebanon, Amos Hochstein mengatakan bahwa gencatan senjata antara kedua belah pihak bersifat permanen dan akan mengakhiri konflik.
“Kami tidak ingin kejadian setelah perang 2006 terulang, dan perjanjian gencatan senjata harus dilaksanakan sepenuhnya,” kata Hochstein pada Rabu (27/11) dini hari.
Utusan khusus AS itu menekankan bahwa semua klausul dan prinsip Resolusi 1701 beserta mekanisme pemantauan yang menjaminnya harus dilaksanakan.
Hochstein juga menyampaikan harapan bahwa perjanjian ini akan membuka jalan untuk “menghentikan ketegangan di wilayah ini” yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
“Mekanisme untuk memantau pelaksanaan gencatan senjata kini tengah dibentuk dan akan bekerja untuk mencegah pelanggaran dalam bentuk apa pun,” kata utusan tersebut. “AS tidak akan mengerahkan pasukannya di Lebanon, tetapi kami akan memberikan dukungan kepada tentara Lebanon,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa mekanisme pemantauan gencatan senjata akan memvalidasi terjadinya atau tidak terjadinya pelanggaran gencatan senjata lalu menyelesaikannya. Ia juga menekankan bahwa baik pihak Lebanon maupun Israel memiliki hak untuk membela diri sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dan hukum internasional.
Hochstein juga mengatakan bahwa Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) akan menjadi bagian dari mekanisme untuk memantau pelaksanaan penarikan pasukan Israel dan pengerahan tentara Lebanon. [IT/G]
Story Code: 1175101