AS - Lebanon:
Biden: Gencatan Senjata Israel-Lebanon AkanMmulai Berlaku Hari Ini
27 Nov 2024 10:16
IslamTimes - Presiden AS Joe Biden mengatakan gencatan senjata antara Lebanon dan Zionis Israel telah resmi berlaku pada Rabu (27/11) pagi, mengakhiri serangan mematikan rezim tersebut selama lebih dari setahun di negara itu, yang telah meningkat selama dua bulan terakhir.
Biden mengumumkan pada Selasa (26/11) bahwa kedua belah pihak telah menyetujui gencatan senjata.
Ia mengatakan bahwa Zionis Israel akan secara bertahap menarik pasukannya selama 60 hari saat tentara Lebanon menguasai wilayah di dekat perbatasannya dengan Zionis Israel.
"Warga sipil di kedua belah pihak akan segera dapat kembali dengan aman ke komunitas mereka," katanya.
Kabinet perang Zionis Israel telah menyetujui kesepakatan yang ditengahi AS sebelum pengumuman Biden.
Kepala PBB Antonio Guterres menyambut baik penghentian permusuhan, dengan harapan hal itu akan mengakhiri penderitaan dan kehancuran perang.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, pertempuran di perbatasan selatan Lebanon akan berakhir total. Kesepakatan tersebut juga akan membuat pasukan Zionis Israel mundur dari Lebanon selatan, dengan tentara Lebanon dikerahkan kembali di wilayah tersebut.
Hizbullah kemudian akan memindahkan asetnya ke utara Sungai Litani.
Proses transisi akan berlangsung selama 60 hari.
Rezim Israel memulai perang skala penuh di Lebanon pada akhir September ketika Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan tujuan perang yang diperbarui, menekankan tekad untuk mengembalikan ratusan ribu pemukim ke rumah mereka di Palestina utara yang diduduki.
Komandan militer Zionis Israel berjanji untuk membasmi Hizbullah dan menghilangkan keberadaannya di Lebanon selatan.
Namun, mereka akhirnya dipaksa untuk menerima perjanjian gencatan senjata tanpa mencapai satu pun dari tujuan tersebut.
Menteri sayap kanan Zionis Israel Itamar Ben-Gvir mengatakan pada hari Selasa bahwa perjanjian antara Zionis Israel dan Lebanon tidak mencapai tujuan perang untuk mengembalikan para pemukim di utara ke rumah mereka dengan aman.
Pemimpin oposisi Yair Lapid mengatakan kabinet Netanyahu "terseret ke dalam perjanjian dengan Hizbullah, saat ini kota-kota di utara hancur, kehidupan penduduk telah runtuh, dan tentara kelelahan."[IT/r]
Story Code: 1175092