Zionis Israel vs Lebanon:
Netanyahu Secara Tidak Langsung Mengakui Kegagalan Perang di Lebanon: Kita Perlu Mengaktifkan Kembali Pasukan, Mengatasi Pembatasan Pasokan Senjata ke ‘Israel’
27 Nov 2024 09:45
IslamTimes - Setelah sekitar dua bulan berperang di Lebanon, Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa Tel Aviv akan menyetujui kesepakatan gencatan senjata tidak langsung dengan Lebanon yang dimediasi oleh Amerika Serikat dan Prancis.
Dalam konferensi pers pada Selasa (26/11) malam, Netanyahu mengklaim bahwa persetujuan Zionis Israel atas gencatan senjata dilakukan untuk berkonsentrasi pada “ancaman Iran”, mengaktifkan kembali pasukan, mengatasi pembatasan yang diberlakukan pada pasokan senjata ke Zionis ‘Israel’, dan memisahkan garis depan Lebanon dan Gaza untuk mengisolasi Hamas berada di balik keputusan Zionis untuk menerima gencatan senjata.
Dalam upaya untuk membenarkan keputusan tersebut di hadapan Zionis Israel, Netanyahu mengatakan bahwa tentara pendudukan akan menyerang setiap kali mendeteksi pelanggaran kesepakatan, dengan menuduh bahwa Zionis ‘Israel’ akan mencegah Hizbullah mempersenjatai kembali pasukannya.
Saluran 13 Zionis Israel melakukan jajak pendapat yang menunjukkan bahwa 61% Zionis percaya bahwa ‘Israel’ tidak memenangkan perang.
Netanyahu juga menghadapi kritik keras dari penduduk permukiman utara atas perjanjian tersebut, di tengah pernyataan bahwa para pemukim yang terusir tidak akan kembali ke rumah mengingat hasil dari konfrontasi yang sedang berlangsung.
Terkait hal ini, mantan menteri Avigdor Lieberman mengatakan bahwa tidak ada yang dapat mencegah Hizbullah untuk mempersenjatai kembali, dan menyerukan kepada para pemukim yang terusir untuk menghindari kembali ke ‘Utara’.[IT/r]
Story Code: 1175088