Islam Times - Menteri Ekonomi Iran Uraikan Perkembangan Peran Teheran dalam Tatanan Global

Islam Times – Menteri Urusan Ekonomi dan Keuangan Republik Islam Iran, Abdolnasser Hemmati, dalam pidatonya di hadapan panel menteri Konferensi Investasi Dunia Asosiasi Badan Promosi Investasi Dunia (WAIPA) ke-28 di Riyadh, Arab Saudi, pada hari Senin (25/11) menekankan peran Teheran yang semakin besar dalam tatanan global yang terus berkembang.

Hemmati menguraikan potensi Iran untuk memimpin dalam aksi merespon isu iklim, transfer teknologi, dan inisiatif investasi bersama.

Merefleksikan tantangan yang dihadapi ekonomi global, termasuk krisis iklim, pergeseran geopolitik, volatilitas pasar energi, dan kesenjangan yang diciptakan oleh teknologi baru seperti kecerdasan buatan, blockchain, dan revolusi digital, Hemmati mengatakan bahwa tantangan ini telah memperburuk kesenjangan antara ekonomi negara berkembang dan maju, mengganggu rantai pasokan global, dan mengintensifkan ketegangan perdagangan.

Sementara itu, ia menekankan bahwa peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk pertumbuhan dan kolaborasi juga telah muncul meskipun ada tantangan ini.

Hemmati menyoroti area fokus untuk kemajuan ekonomi global, termasuk pembangunan berkelanjutan, ekonomi hijau melalui investasi energi terbarukan, kebangkitan pasar berkembang, dan percepatan transformasi digital.

“Ekonomi Iran, dengan sumber daya alam, mineral, dan energi yang melimpah, populasi muda dan terdidik, lokasi geopolitik yang strategis, dan infrastruktur ekonomi yang luas, berada pada posisi yang tepat untuk mengatasi tantangan ini dan memanfaatkan peluang ini,” imbuh Hemmati.

Menteri tersebut menggarisbawahi pentingnya Iran secara strategis dalam jaringan energi dan perdagangan global, dengan menggarisbawahi kepemilikan negara tersebut atas 10% cadangan minyak terbukti dunia dan 15% cadangan gas alam. Ia juga menekankan posisi kunci Iran di koridor transit Utara-Selatan dan Timur-Barat yang penting secara strategis.

Mengenai energi terbarukan, Hemmati menunjuk pada potensi besar Iran untuk tenaga surya dan angin, yang menurutnya tidak hanya dapat memenuhi permintaan domestik, tetapi juga meningkatkan ekspor energi bersih ke negara-negara tetangga.

Ia juga mengkritik sanksi internasional, dengan menyatakan, “Sanksi ekonomi tidak hanya merugikan Iran, tetapi juga menimbulkan kerusakan politik dan ekonomi di seluruh kawasan dan ekonomi global.” [IT/G]