Menko: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
24 Nov 2024 01:59
Islam Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, diundang sebagai pembicara kunci pada pertemuan Roundtable Luncheon yang diselenggarakan oleh US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Washington D.C. pada Kamis, 21 November 2024. Dalam pertemuan ini, sejumlah perusahaan besar seperti FedEx, ExxonMobil, S&P Global, BP, dan Freeport-McMoRan hadir untuk berdialog mengenai peluang kerja sama ekonomi dengan Indonesia, termasuk investasi dan perdagangan. Marc Mealy, Senior Vice President US-ABC, menyatakan keyakinannya bahwa hubungan ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia akan terus berkembang, terutama dengan pergantian pemerintahan di kedua negara.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan optimisme tentang hubungan bisnis yang semakin kuat antara Indonesia dan Amerika Serikat. Ia juga menjelaskan perkembangan ekonomi Indonesia, prioritas pemerintahan baru, dan strategi menuju Indonesia Emas 2045. Menko Airlangga menekankan bahwa ekonomi Indonesia tetap stabil di tengah tantangan global, dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5% pada semester pertama 2024, inflasi rendah, dan rasio utang terhadap PDB yang terkendali. Ia juga menjelaskan kebijakan pemerintah dalam sektor pangan, energi terbarukan, dan hilirisasi industri, yang menjadi fokus utama untuk mendorong kerja sama dengan perusahaan internasional.
Perusahaan-perusahaan yang hadir dalam pertemuan tersebut menunjukkan minat pada sektor-sektor yang menjadi prioritas Indonesia, seperti pengembangan food estate, energi terbarukan, dan hilirisasi industri. Menko Airlangga juga menyoroti pencapaian penting di bidang industri, seperti operasional fasilitas baterai EV terbesar di Asia Tenggara dan fasilitas pengolahan tembaga terbesar di dunia. Ia menegaskan bahwa perubahan pemerintahan tidak menghalangi peluang investasi, malah justru membuka lebih banyak kesempatan bagi perusahaan asing. Menko Airlangga juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk menerima investasi melalui insentif fiskal dan Kawasan Ekonomi Khusus, yang menawarkan kemudahan bagi investor.
Story Code: 1174396