Islam Times - Menlu Iran: Balasan Iran akan Dilakukan pada Waktu dan Cara yang Tepat

Islam Times – Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Abbas Araghchi, menegaskan kembali bahwa Republik Islam tidak mengabaikan haknya untuk menanggapi tindakan agresi rezim zionis Israel pada akhir Oktober lalu. Ia menekankan bahwa Teheran akan memutuskan kapan dan bagaimana pihaknya akan melaksanakan operasi pembalasan tersebut.

Ia menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Selasa (19/11) saat berpidato di hadapan para komandan dan personel Markas Komando Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Teheran.

Araghchi menggarisbawahi bahwa serangan udara Israel pada akhir Oktober akan ditanggapi dengan respons dari Iran. "Kami tidak melepaskan hak kami untuk membalas (Israel) dan akan menunjukkan balasan kami pada waktunya dan dengan cara yang kami anggap tepat," tambahnya.

Araghchi mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri tidak akan pernah mengambil keputusan yang terburu-buru. “Iran telah memberikan respons setelah mempertimbangkan kondisi secara komprehensif beserta opsi dan rencana (jebakan) yang mungkin telah disusun terhadap Iran, sehingga dapat mencegah meluasnya perang,” tambahnya.

“Kami harus membalas ... dan kita tidak boleh membiarkan musuh sampai pada kesimpulan bahwa mereka akan dapat menyerang Iran tanpa menerima konsekuensi apa pun,” kata Araghchi kepada komandan IRGC.

Araghchi juga mengatakan perlunya menyatakan kekuatan dan menunjukkan kesiapan untuk perang dan pertahanan secara jelas jika seseorang ingin menghindari konfrontasi militer.

"Yang mencegah terjadinya perang sebenarnya adalah kesiapan untuk perang, dan perlu dicatat bahwa jika tampak tanda-tanda ketakutan sekecil apa pun dalam situasi di mana ada ancaman perang, anda sebenarnya telah memaksakan perang pada diri Anda sendiri," tegasnya.

Araghchi mendefinisikan pencegahan politik sebagai masalah konsensus di antara negara-negara regional dan trans-regional terkait agresi musuh, yang menurutnya selanjutnya akan menciptakan perisai pertahanan.

“Pencegahan politik, di samping kesiapan militer, dapat menciptakan tembok dukungan dan solidaritas, semakin meningkatkan suara oposisi terhadap rezim Zionis, dan secara signifikan membantu mencegah penyebaran konflik,” katanya. [IT/G]