Iran - Inggris
Iran Panggil Utusan Inggris Terkait Sanksi Terbarunya
20 Nov 2024 12:43
Islam Times – Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran pada Selasa (19/11) malam memanggil kuasa usaha Inggris sebagai bentuk protes terhadap sanksi yang dijatuhkan London terhadap perusahaan pengiriman negaranya. Kemenlu Iran menegaskan akan memberikan tanggapan atas perilaku tidak rasional ini.
Uni Eropa dan Inggris pada hari Senin (18/11) kemarin menjatuhkan sanksi pada Islamic Republic of Iran Shipping Lines (IRISL) dan beberapa entitas serta individu lainnya atas tuduhan memasok rudal balistik ke Rusia.
Bertindak secara paralel, Inggris juga mengumumkan sanksi terhadap Iran, membekukan aset IRISL dan maskapai nasional Iran Air atas tuduhan yang sama.
Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengutuk tindakan tersebut, menyebutnya melanggar hukum internasional, dan juga pelanggaran kebebasan navigasi serta perdagangan maritim.
Diplomat Inggris ini diberi tahu bahwa kerja sama Iran yang sah dan legal dengan negara lain di bidang pertahanan dan keamanan tidak ditujukan kepada pihak ketiga mana pun dan bahwa campur tangan ilegal sejumlah negara Eropa, termasuk Inggris, dalam kerja sama pertahanan Iran dengan negara lain tidak dapat diterima dengan cara apa pun.
Kementerian Luar Negeri menyebut tindakan Inggris tersebut bertentangan dengan hukum internasional dan melanggar prinsip kebebasan navigasi dan perdagangan maritim.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyampaikan sebuah pesan yang menyoroti kemunafikan dalam pendekatan pemerintah Inggris terhadap perdagangan senjata internasional dan masalah hak asasi manusia.
Araghchi mengatakan bahwa pemerintah Inggris sepenuhnya menyadari bahwa senjata yang dikirim London ke Israel, termasuk komponen untuk jet tempur F-35, digunakan untuk membantai warga sipil. Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Inggris-lah yang melanggar hukum humaniter internasional.
“Uni Eropa dan Inggris menuduh Iran memasok rudal balistik ke Rusia dan menjatuhkan sanksi pada maskapai penerbangan serta pengiriman kami tanpa menyodorkan bukti apapun,” tulis Araghchi melalui laman X resminya. “Inggris terus mengekspor persenjataan canggih ke Israel untuk menghindari ketegangan dalam hubungannya dengan Amerika Serikat dan aliansi militer NATO,” tambahnya.
Hal ini dikonfirmasi oleh pernyataan yang disampaikan oleh pemerintahan Inggris kepada pengadilan bahwa embargo senjata terhadap Israel ‘akan merusak hubungan diplomatik London dengan Washington’. [IT/G]
Story Code: 1173640