Palestina vs Zionis Israel:
PBB Peringatkan Krisis Kemanusiaan yang Dahsyat di Gaza Saat Musim Dingin Tiba
19 Nov 2024 15:18
IslamTimes - Krisis kemanusiaan makin parah karena ribuan korban masih belum bisa dijangkau akibat serangan yang terus berlanjut, yang menghalangi upaya penyelamatan oleh ambulans dan kru bantuan.
Situasi kemanusiaan di Gaza telah mencapai tingkat yang dahsyat, dengan pengungsian dan kerusakan yang meluas, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland memperingatkan pada hari Senin (18/11).
Berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Timur Tengah, Wennesland membunyikan peringatan tentang kondisi yang mengerikan di Gaza, khususnya di wilayah utara, dengan menggambarkan situasi yang ditandai oleh "pengabaian yang mengganggu terhadap hukum humaniter internasional."
"Seperti yang telah dijelaskan berulang kali kepada Dewan ini, situasi kemanusiaan di Gaza, saat musim dingin dimulai, sangat dahsyat, khususnya perkembangan di wilayah utara Gaza dengan pengungsian penduduk dalam skala besar dan hampir total serta kerusakan dan penggusuran lahan yang meluas, di tengah apa yang tampak seperti pengabaian yang mengganggu terhadap hukum humaniter internasional," kata Wennesland.
Wennesland juga membahas tantangan yang dihadapi oleh lembaga-lembaga kemanusiaan yang beroperasi di Gaza, dengan menyebutkan "lingkungan operasional yang menantang dan berbahaya" serta pembatasan akses yang menghambat pekerjaan mereka.
Ia menekankan kebutuhan mendesak akan akses tanpa batas untuk memastikan bantuan dapat menjangkau orang-orang yang sangat membutuhkannya.
Wennesland juga menegaskan kembali pentingnya solusi politik, dengan menyerukan dialog baru dan upaya untuk mengatasi akar penyebab kekerasan.
Tanpa kerangka politik yang berkelanjutan, situasi kemanusiaan tidak mungkin membaik, katanya.
Agresi Zionis Israel di Gaza Menewaskan Lebih dari 44.000 Jiwa Perang pendudukan Israel di Gaza berlanjut hingga hari ke-409, dengan lebih dari 44.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, tewas dan sekitar 104.000 lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Dalam 24 jam terakhir saja, empat pembantaian telah menewaskan 76 orang dan melukai 158 orang, sementara banyak korban masih terperangkap di bawah reruntuhan.
Pengeboman hebat menargetkan Beit Lahia di Gaza utara, termasuk pasar dan kawasan permukiman, sementara Kota Gaza dan Nuseirat juga mengalami serangan udara tanpa henti.
Di selatan, serangan Zionis Israel menewaskan empat warga Palestina yang mengungsi, termasuk dua anak-anak, di Khan Younis, saat menghancurkan blok permukiman di Rafah.
Krisis kemanusiaan semakin dalam karena ribuan korban tetap tidak dapat dijangkau karena serangan yang terus berlanjut, menghalangi upaya penyelamatan oleh ambulans dan kru bantuan.
Pertahanan Sipil Gaza Menderita Kerugian Besar Pertahanan Sipil Gaza pada hari Sabtu telah melaporkan kerugian yang signifikan akibat serangan Israel yang sedang berlangsung, dengan 85 personel tewas, 301 terluka, dan 20 ditahan.
Kelompok tersebut mengungkapkan bahwa 17 pusat Pertahanan Sipil telah rusak, 14 hancur, dan tiga terkena dampak sebagian. Kendaraan darurat juga terkena dampak parah, dengan 56 unit—termasuk truk pemadam kebakaran, ambulans, dan kendaraan penyelamat—hancur atau rusak.
Serangan langsung terhadap pusat dan tim Pertahanan Sipil telah semakin melumpuhkan operasi, dengan peralatan penting senilai $1,3 juta hancur.
Setelah sistem Pertahanan Sipil Gaza utara tidak berfungsi pada tanggal 23 Oktober, layanan darurat tetap dihentikan di daerah tersebut selama 27 hari, menyebabkan ribuan orang tidak mendapatkan bantuan.
Kelompok tersebut telah mengeluarkan permintaan mendesak untuk intervensi karena krisis kemanusiaan semakin dalam.[IT/r]
Story Code: 1173464