Islam Times - Mantan kepala IRGC: Slogan ‘Make America Great Again’ Menunjukkan AS Lemah dan Putus Asa

Mantan kepala IRGC: Slogan ‘Make America Great Again’ Menunjukkan AS Lemah dan Putus Asa

Islam Times - Slogan Donald Trump "Make America Great Again" menunjukkan seberapa besar Amerika Serikat telah melemah, kata mantan kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.

Dalam sebuah pidato di kota Mashhad, Mohsen Rezaei mengatakan, "Dalam perkembangan regional saat ini, slogan Amerika adalah 'make America great again', yang menunjukkan seberapa besar mereka telah dipermalukan dan dilemahkan."

Rezaei juga memperingatkan bahwa rezim Zionis tidak akan ragu untuk mengambil tindakan apa pun dalam menjalankan kebijakan ekspansionisnya dan bahkan akan menyerang Arab Saudi dan Turki jika perlu.

Ia menyerukan pembentukan "tentara Islam" untuk menghadapi hegemoni Amerika. “Negara-negara Muslim harus membentuk pasukan Islam yang besar dan menentang rencana-rencana ini yang sejalan dengan hegemoni proksi AS; Jika setiap negara hanya menyumbang satu batalion untuk pasukan ini, musuh akan mundur begitu pasukan itu terbentuk,” tegasnya.

Kawasan telah menyaksikan kebrutalan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh sang penjahat Netanyahu dan rezim Zionis, lanjutnya, sambil mencatat bahwa enam negara saat ini terlibat dalam perang melawan rezim Zionis; Iran, Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, dan Palestina.

“Mereka telah berdiri teguh melawan front haus darah rezim Zionis dan para pendukungnya,” termasuk AS dan Inggris, katanya.

Iran, menurut Rezaei, berupaya mencegah perang yang lebih luas di kawasan tapi ini tidak berarti bahwa rezim Israel dan para pendukungnya "dapat melakukan kesalahan apa pun yang mereka inginkan dan tidak menerima jawaban."

Sejak awal Oktober 2023, Israel telah melancarkan agresi brutal di dua front yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 43.736 orang di Jalur Gaza dan sedikitnya 3.365 orang lainnya di Lebanon.

Selama periode yang sama, rezim perampas kekuasaan juga telah membunuh beberapa pemimpin perlawanan, termasuk kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh dan Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah.

Untuk mendukung warga Palestina di Gaza, kelompok perlawanan telah melancarkan serangan balasan terhadap sasaran-sasaran Israel dan bersumpah untuk terus berjuang sampai serangan Gaza berakhir.[IT/AR]