Zionis Israel vs Suriah:
Israel Mengakui 'Operasi Khusus' di Suriah
5 Nov 2024 03:39
IslamTimes - Zionis Israel telah melakukan serangan darat di Suriah untuk menahan "seorang agen teroris" yang terkait dengan Iran, militer Zionis Israel mengklaim pada hari Minggu (3/11).
Serangan darat itu dilaporkan ditujukan untuk menahan seorang "agen teroris" yang terkait dengan Iran, kata IDF
Pengumuman itu menandai pertama kalinya sejak eskalasi konflik di Timur Tengah tahun lalu bahwa Zionis Israel telah mengakui pasukannya telah beroperasi di tanah Suriah.
Negara Yahudi itu telah mengintensifkan serangannya melawan gerakan Islamis Hizbullah dalam beberapa minggu terakhir, meluncurkan serangan darat di Lebanon dan menembakkan rudal ke Iran.
Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF) tidak menyebutkan kapan operasi di Suriah itu terjadi. Namun, AP mengutip sebuah stasiun radio pro-pemerintah Suriah yang melaporkan pada hari Minggu (3/11) bahwa pasukan Zionis Israel telah melakukan "operasi penculikan" selama musim panas, yang menargetkan seorang pria di selatan negara itu.
Pria itu, yang disebut sebagai warga negara Suriah Ali Soleiman al-Assi, ditahan "selama operasi khusus IDF berbasis intelijen," kata militer Zionis Israel dalam sebuah pernyataan di X (sebelumnya Twitter) pada hari Minggu.
Al-Assi, yang diklaim IDF sebagai seorang operator jaringan teror Iran, tinggal di daerah Saida di Suriah selatan, sekitar 60 km dari perbatasan dengan Zionis Israel.
Militer Zionis Israel menuduhnya "mengumpulkan intelijen tentang pasukan IDF di daerah perbatasan untuk kegiatan teror di masa mendatang."
"IDF tidak akan mengizinkan proksi Iran di Suriah selatan untuk beroperasi dan mengancam warga sipil Zionis Israel," kata pernyataan itu.
Selama tahun lalu, Zionis Israel telah melakukan beberapa serangan udara di Suriah, yang menargetkan anggota Hizbullah dan pejabat Iran.
Iran adalah sekutu gerakan Syiah dan Damaskus. IDF sebelumnya tidak mengumumkan serangan darat apa pun ke negara itu.
Zionis Israel secara signifikan meningkatkan kampanyenya melawan kelompok militan Syiah pada bulan September, meluncurkan Operasi Panah Utara untuk menyerang target Hizbullah di Lebanon selatan.
Kementerian Luar Negeri Zionis Israel dan IDF mengklaim telah "melenyapkan" hampir semua pemimpin militer senior Hizbullah, termasuk sekretaris jenderal lama gerakan itu, Hassan Nasrallah, dan calon penggantinya, Hashem Safieddine.
Pada bulan April, Israel melakukan serangan udara di kompleks kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, menewaskan 16 orang, termasuk delapan perwira Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan dua warga sipil Suriah.
Dalam spiral kekerasan yang meningkat, Israel melakukan serangkaian serangan terhadap target di Iran minggu lalu, sebagai tanggapan atas rentetan rudal yang ditembakkan oleh Iran ke negara Yahudi itu pada awal Oktober. Tehran dilaporkan berencana untuk membalas terhadap Zionis Israel sebelum pemilihan presiden AS pada tanggal 5 November.[IT/r]
Story Code: 1170750