Islam Times - Perlawanan Palestina Mengecam Peran Media Arab dalam Mendukung 'Israel'

IslamTimes - Ruang Operasi Gabungan dari faksi-faksi Perlawanan Palestina mengecam dukungan untuk Zionis "Israel" yang disuarakan di beberapa media Arab.

Ruang Operasi Gabungan dari faksi-faksi Perlawanan Palestina mengeluarkan pernyataan pada hari Minggu (20/10) yang mengecam partisipasi saluran-saluran Arab tertentu dalam menyiarkan narasi yang mendukung agenda pendudukan Zionis Israel dan menjelek-jelekkan perlawanan dan basis massanya.

Dalam pernyataan singkatnya, Ruang Operasi Gabungan menyatakan, "Memberikan platform populer kepada penjahat perang Zionis Israel dan tokoh-tokoh Arab yang memusuhi perlawanan untuk menyebarkan kebohongan mereka, sementara membungkam suara-suara yang mencerminkan hati nurani sejati bangsa Arab, merupakan pengkhianatan terhadap rakyat Palestina dan Lebanon."

"Memalukan dan menyakitkan bahwa beberapa saluran Arab berpura-pura netral dalam menghadapi pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern yang dilakukan di tanah-tanah Arab terhadap rakyat Palestina dan Lebanon," pernyataan itu menambahkan.

Di sisi lain, Ruang Operasi Gabungan memuji perilaku profesional media yang selaras dengan kebenaran, mendukung para korban, dan membedakan antara kawan dan lawan. Komentar ini muncul karena beberapa saluran dan jaringan media Arab telah menyediakan platform untuk menyiarkan narasi yang mendistorsi citra dan perjalanan para pemimpin perlawanan.

Baru-baru ini, sebuah saluran Arab menayangkan laporan yang menghina para pemimpin perlawanan dan martir Palestina, yang memicu kemarahan dan protes rakyat yang meluas, yang menyebabkan tindakan diambil terhadap saluran tersebut.

Hamas juga mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan laporan yang ditayangkan oleh saluran Arab tersebut sebagai "gelap dan menghasut terhadap gerakan dan para pemimpinnya."

Ditambahkan bahwa laporan saluran tersebut merupakan "kejatuhan profesional dan etika yang selaras dengan propaganda Zionis, yang berupaya menjelek-jelekkan perlawanan dan simbol-simbolnya."

Gerakan tersebut menuntut revisi atas apa yang disebutnya sebagai "pendekatan editorial yang jahat" dan mendesak media untuk fokus pada kejahatan dan kekejaman yang dilakukan oleh entitas kriminal Zionis terhadap rakyat Palestina.

Media massa yang jahat di Lebanon
Awal bulan ini, Ziad Makary, menteri informasi dalam pemerintahan sementara, menggarisbawahi dalam sebuah pernyataan pentingnya media massa dan situs web untuk berhati-hati dan menahan diri dari memicu ketegangan yang dapat mengancam perdamaian sipil selama masa perang.

Dia mengatakan bahwa informasi yang tidak akurat atau menyesatkan dalam situasi bencana yang dihadapi negara ini dapat menyebabkan kebingungan, ketakutan, dan kerusuhan yang meluas, yang dapat meningkat menjadi konflik sektarian.

Makary memperingatkan bahwa Kementerian Informasi akan mengambil tindakan yang tepat jika media massa tidak menegakkan keakuratan dan kepekaan dalam pelaporan mereka, merujuk pada ketentuan hukum yang menghukum tindakan yang merusak sentimen nasional atau menyebarkan informasi palsu selama masa perang.

Pernyataannya muncul sebagai tanggapan atas reaksi keras dari warga Lebanon terhadap saluran siaran berita yang diyakini banyak orang memicu kekerasan terhadap mereka yang mencari perlindungan di fasilitas umum, termasuk sekolah.

Saluran tersebut menyatakan bahwa anggota Perlawanan Islam mungkin termasuk di antara para pengungsi ini, sebuah klaim yang dianggap banyak orang berbahaya dan menyesatkan.[IT/r]