Islam Times - Protes Anti-Netanyahu di Tel Aviv Kembali Berujung Kekerasan

Islam Times – Ribuan warga rezim Zionis kembali membanjiri jalanan kota-kota besar di wilayah pendudukan pada Sabtu (19/10) malam. Massa melakukan aksi mingguannya dengan melancarkan aksi demonstrasi memprotes pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Aksi tersebut kembali diwarnai dengan kisruh dan bentrokan.

Para pengunjuk rasa berkumpul di depan gedung Kabinet Perang rezim Zionis guna meneriakkan slogan-slogan menentang Netanyahu dan menuntut kesepakatan pertukaran tawanan Zionis yang ditahan di Gaza dengan Gerakan Perlawanan Palestina Hamas.

Massa marah terhadap kebijakan Netanyahu yang lebih mengutamakan kepentingan pribadinya dan provokasi perangnya daripada memulangkan para tawanan. Mereka juga meyakini Netanyahu sebagai penyebab kematian orang-orang keluarga mereka, baik pada peristiwa 7 Oktober maupun mereka yang tertawan di Gaza.

Massa lantas berpawai menuju Kaisarea guna menduduki kediaman Netanyahu. Tak pelak bentrokan terjadi antara pasukan rezim Zionis dengan para demonstran yang marah dan menangkap sejumlah dari mereka.

Terbunuhnya tawanan dalam pengeboman gencar rezim di Gaza dan kurangnya fleksibilitas Netanyahu untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas telah menyebabkan gelombang kemarahan dan kebencian terhadap perdana menteri beserta kabinet sayap kanannya.

Mereka yang kritis terhadap pemerintahan Netanyahu berpendapat bahwa upaya harus difokuskan pada pembebasan mereka yang masih ditawan alih-alih mengintensifkan kampanye perang. Meskipun ada seruan berulang kali dari keluarga tawanan, rezim terus melanjutkan serangannya di Gaza yang mengakibatkan tewasnya sejumlah dari mereka.

Unjuk rasa anti-Netanyahu telah menjadi agenda mingguan di Tel Aviv dan kota-kota lain di wilayah pendudukan. Para pengunjuk rasa menuntut pencopotan Netanyahu dan penyelenggaraan pemilihan umum sesegera mungkin. Aksi ini bahkan terjadi sebelum peristiwa 7 Oktober. Pasalnya Netanyahu terlilit sejumlah kasus korupsi dan gratifikasi yang juga melibatkan istrinya. [IT/G]