Islam Times - Menlu Araghchi: Iran dan Turki Berbagi Pendirian tentang Perlunya Segera Menghentikan Genosida Israel di Gaza, Lebanon

Menlu Araghchi: Iran dan Turki Berbagi Pendirian tentang Perlunya Segera Menghentikan Genosida Israel di Gaza, Lebanon

IslamTimes - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan Iran dan Turki, sebagai dua negara berpengaruh di dunia Muslim, berbagi posisi yang sama tentang kebutuhan mendesak untuk menghentikan genosida rezim Zionis Israel di Gaza dan Lebanon.

Araghchi membuat pernyataan tersebut dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di sela-sela pertemuan ketiga platform kerja sama regional 3+3 di kota Istanbul, Turki, pada hari Jumat (18/10), menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Iran yang dikeluarkan pada hari Sabtu (19/10).

Dia mengatakan sebagai dua tetangga yang besar dan berpengaruh di kawasan tersebut dan dunia Muslim, Iran dan Turki berbagi pendirian tentang ancaman serius yang ditimbulkan oleh tindakan agresi dan kejahatan rezim Israel terhadap keamanan dan stabilitas regional.

“Mereka menekankan perlunya tindakan internasional yang mendesak untuk mengakhiri pembunuhan orang-orang tak berdosa, mengekang hasutan perang [Zionis Israel] dan menghentikan genosida rezim di Gaza dan Lebanon,” tambah diplomat tinggi Iran tersebut.

Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan koordinasi di antara negara-negara berpengaruh di kawasan tersebut, khususnya Iran dan Turki, untuk membuat keputusan dan menerapkan langkah-langkah mendesak guna menghentikan mesin perang rezim Zionis Israel.

Sejak awal Oktober 2023, Zionis Israel telah melancarkan agresi brutal di dua front yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 42.519 orang di Jalur Gaza dan 2.412 lainnya di Lebanon.

Di tempat lain dalam pertemuan tersebut, Araghchi menyerukan peningkatan hubungan dengan Turki, khususnya di sektor perdagangan, ekonomi, dan pariwisata, serta perang melawan terorisme.

Erdogan, pada bagiannya, mengatakan sangat penting bagi Iran dan Turki sebagai dua negara penting di kawasan tersebut untuk meningkatkan kerja sama yang erat guna menghentikan genosida dan kejahatan Zionis Israel.

Presiden Turki mengatakan negaranya bertekad untuk memperdalam kerja sama dengan Iran di semua bidang, khususnya di bidang ekonomi dan komersial, dan menyingkirkan hambatan dalam hal ini.

Jubir Kemenlu: Iran, Turki desak aksi kolektif untuk hentikan pembantaian dan kehancuran di Gaza, Lebanon
Dalam unggahan di akun X miliknya pada hari Jumat (18/10), juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei mengatakan Tehran dan Ankara mendesak kerja sama kolektif di antara negara-negara regional untuk mengakhiri pembantaian dan kehancuran yang dilakukan rezim Tel Aviv di Jalur Gaza dan Lebanon.

“Sebagai dua aktor utama di kawasan dan dunia Islam, Iran dan Turki sama-sama menyadari ancaman yang ditimbulkan oleh agresi dan kekejaman rezim Israel terhadap perdamaian & keamanan kawasan dan perlunya aksi kolektif yang mendesak untuk menghentikan pembantaian dan kehancuran di Gaza & Lebanon,” tulis Baghaei.

Sebagai kepala delegasi, Araghchi tiba di Istanbul sebagai perjalanan selanjutnya dari tur regionalnya dan juga menghadiri pertemuan mekanisme 3+3. Sebelum tiba di Istanbul, Araghchi telah melakukan perjalanan ke Yordania dan Mesir untuk berkonsultasi dengan pejabat senior terkait perkembangan regional terkini, khususnya konflik di Gaza dan Lebanon.

Tur regional Araghchi, yang ditujukan untuk menghentikan kejahatan rezim Zionis Israel di Lebanon dan Gaza, juga membawanya ke Lebanon, Suriah, Arab Saudi, Qatar, Irak, dan Oman.

Berbicara pada konferensi pers bersama dengan mitranya dari Turki Hakan Fidan, menteri luar negeri Iran memperingatkan tentang potensi konflik yang meluas di Asia Barat.

Dia mencirikan situasi di wilayah strategis sebagai "tong mesiu" mengingat tindakan Zionis Israel yang meningkat di Jalur Gaza yang terkepung dan Lebanon selatan.

Menteri luar negeri Iran memperingatkan kemungkinan perang yang terus meluas di Asia Barat, menggambarkan sebagai "tong mesiu" situasi di wilayah strategis menyusul eskalasi Zionis Israel di Jalur Gaza yang terkepung dan Lebanon selatan.[IT/r]