QR CodeQR Code

Lebanon vs Zionis Israel:

Anggota Parlemen: Pejuang Hizbullah Membalikkan Keadaan Netanyahu

18 Oct 2024 14:30

IslamTimes - Anggota blok parlemen Loyalitas terhadap Perlawanan, Hasan Fadlallah, menegaskan bahwa Zionis Israel telah gagal mencapai tujuannya untuk mengisi kembali wilayah utara dengan para pemukim dan menggusur para pejuang perlawanan, karena para pejuang Perlawanan Islam di lapangan telah membalikkan keadaan Netanyahu.


Dalam konferensi pers yang diadakan di parlemen Lebanon pada hari Kamis (17/10), Anggota Parlemen Fadlallah membahas agresi Zionis Israel yang sedang berlangsung di negara tersebut, dengan mencatat bahwa meskipun ada serangan udara yang ekstensif, pendudukan tersebut belum dapat merebut satu desa pun.
 
Ia menggarisbawahi bahwa "perlawanan di lapangan tahu bagaimana menghadapi musuh secara efektif," dengan menyatakan bahwa "masalah gencatan senjata berada di tangan Ketua DPR Nabih Berri, bekerja sama dengan Perdana Menteri sementara Najib Mikati."
 
Berbicara tentang gagasan bodoh Perdana Menteri Zionis Benjamin Netanyahu tentang apa yang disebut "Timur Tengah baru," Anggota Parlemen Hizbullah mengatakan bahwa "citra yang dilukis Netanyahu untuk proyeknya telah berubah; apa yang ia pikir akan menjadi kemenangan cepat untuk melenyapkan Hizbullah dan merestrukturisasi Lebanon dan kawasan itu ternyata adalah kecerobohan seorang pemimpin yang arogan.”
 
“Netanyahu yakin bahwa dengan membunuh pemimpin kami dan para martir lainnya serta melakukan pembantaian yang mengerikan terhadap rakyat kami, ia dapat sepenuhnya mencapai tujuannya. Namun, para pejuang perlawanan yang berani di sepanjang perbatasan membalikkan narasi itu dan memasuki fase baru yang didedikasikan untuk menghadapi agresi terhadap Lebanon dan membela negara,” tambah Fadlallah.
 
Fadlallah dari Hizbullah menyatakan bahwa “pendudukan Israel telah mengadopsi kebijakan bumi hangus, secara sistematis menghancurkan desa-desa dan kota-kota, khususnya di selatan sepanjang perbatasan, untuk melaksanakan proyek jangka panjangnya dalam membangun apa yang disebutnya sebagai ‘zona penyangga’.
 
“Rencana ini dimulai pada tahun 1978 dan mencapai puncaknya dalam perang tahun 2006, yang bertujuan untuk menjadikan wilayah selatan Sungai Litani sebagai bagian dari entitasnya, sebagaimana dinyatakan secara terbuka oleh beberapa pejabatnya. Namun, kekuatan para pejuang perlawanan dan ketahanan rakyat kita niscaya akan menggagalkannya,” tegas Fadlallah.
 
Anggota parlemen Hizbullah Hasan Fadlallah menyatakan bahwa upaya sedang diperluas pada tiga bidang utama:
“Pertama, di medan perang, di mana para pejuang pemberani telah berhasil mempertahankan kendali dan bertekad untuk mencegah Zionis Israel mencapai tujuan yang dinyatakannya, seperti mengisi kembali wilayah utara dan menduduki Lebanon selatan.”
 
“Meskipun Zionis Israel melakukan serangan besar-besaran dan mengerahkan pasukan elit, para pejuang perlawanan—yang sebagian besar berasal dari desa-desa setempat—mempertahankan tanah mereka dengan keberanian yang luar biasa. Ribuan pejuang siap untuk bergabung di garis depan, bersemangat untuk memenuhi keinginan mendiang pemimpin untuk menghancurkan pasukan musuh di selatan,” kata Fadlallah.
 
Mengenai bidang politik, anggota parlemen Fadlallah menyebutkan bahwa Ketua DPR Nabih Berri dan pemerintah Lebanon telah bernegosiasi dengan utusan internasional sejak pembentukan garis dukungan setahun yang lalu untuk mencapai gencatan senjata.
 
Mereka saat ini fokus untuk mencapai gencatan senjata, dengan koordinasi yang erat antara pimpinan Hizbullah dan kantor Ketua DPR Berri.
 
Namun, Fadlallah menyatakan bahwa "rincian negosiasi ini masih dirahasiakan."
 
Mengenai pengungsian, Fadlallah menyatakan bahwa "Hizbullah dan Gerakan Amal memaksimalkan upaya mereka untuk meringankan penderitaan orang-orang yang mengungsi sambil menghargai persatuan nasional dan berbagai inisiatif yang ditujukan untuk mengelola krisis."
 
"Kedua kelompok menekankan perlunya kerja sama kemanusiaan dan menegaskan bahwa upaya rekonstruksi berada di tangan yang dapat dipercaya. Pemulangan orang-orang yang mengungsi ke rumah mereka, dari perbatasan selatan hingga Lembah Bekaa dan Dahiyeh, tetap menjadi janji khidmat dari perlawanan kepada rakyat mereka yang teguh," tegas Fadlallah.
 
Anggota parlemen Hasan Fadlallah mengakhiri dengan berbicara kepada keluarga-keluarga Lebanon yang teguh, dengan mengatakan: "Anda membayar harga yang mahal dengan darah untuk mempertahankan tanah, martabat, dan kedaulatan kami. Bagi keluarga para martir dan yang terluka, pengorbanan kalian memurnikan tanah air kita dan membuka jalan bagi masa depan yang bebas. Bagi para pria pemberani di sepanjang perbatasan, kalian melindungi martabat rakyat kita dari tembakan musuh.”
 
“Ini adalah hari yang ditakdirkan bagi kalian untuk menghormati warisan Sayyid Hasan Nasrallah dengan membela kehormatan Lebanon dan menjaga tanahnya,” kata Fadlallah. [IT/r]
 
 


Story Code: 1167138

News Link :
https://www.islamtimes.com/id/news/1167138/anggota-parlemen-pejuang-hizbullah-membalikkan-keadaan-netanyahu

Islam Times
  https://www.islamtimes.com