Islam Times - Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Melaporkan Serangan Israel yang "Disengaja" Lagi

IslamTimes - Sebuah pos pengamatan UNIFIL di Lebanon selatan telah ditembaki oleh tank Merkava Zionis Israel, menurut kontingen tersebut

Sebuah tank Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF) telah menembaki sebuah pos penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan, merusak sebuah menara pengawas dan menghancurkan peralatan pengawasan, kata Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (16/10).

Pasukan penjaga perdamaian menggambarkan insiden itu sebagai apa yang tampak sebagai serangan "disengaja" lainnya oleh IDF, mendesak militer Zionis Israel untuk "menghormati keutuhan tempat PBB setiap saat."

"Pagi ini, pasukan penjaga perdamaian di sebuah posisi dekat Kafer Kela mengamati sebuah tank Merkava IDF menembaki menara pengawas mereka. Dua kamera hancur, dan menara itu rusak," kata pasukan itu dalam sebuah pernyataan.

Sekali lagi kita melihat tembakan langsung dan tampaknya disengaja pada posisi UNIFIL. Pasukan penjaga perdamaian PBB telah berulang kali menuduh Zionis Israel menyerang posisinya di Lebanon selatan di tengah eskalasi yang sedang berlangsung antara Yerusalem Barat dan kelompok militan Hizbullah.

Serangan tersebut mengakibatkan kerusakan pada beberapa instalasi UNIFIL, dengan beberapa penjaga perdamaian terluka.

Pasukan tersebut awalnya dibentuk pada tahun 1978 untuk mengamati penarikan pasukan Zionis Israel di bawah apa yang disebut Garis Biru yang memisahkan Lebanon dari Zionis Israel dan Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki Zionis Israel.

UNIFIL saat ini terdiri dari sekitar 10.000 tentara dari sekitar 50 negara. Kontingen tersebut bertugas memastikan bahwa baik Zionis Israel maupun Hizbullah tidak mempertahankan kehadiran militer antara Garis Biru dan Sungai Litani.

Zionis Israel secara langsung menuduh pasukan penjaga perdamaian bertindak sebagai "perisai manusia" bagi teroris Hizbullah.

Pada hari Minggu, Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menarik pasukan UNIFIL dari Lebanon selatan sepenuhnya. Jika pasukan tersebut tidak dievakuasi, nyawa pasukan PBB akan "terancam," ia memperingatkan.

Namun sejauh ini pasukan penjaga perdamaian menolak untuk mengosongkan posisi mereka di wilayah tersebut.[IT/r]