QR CodeQR Code

Zionis Israel - Prancis:

Netanyahu Berselisih dengan Macron Soal Pembentukan Israel

16 Oct 2024 20:44

IslamTimes - Pemimpin Prancis itu mengatakan negara Yahudi itu "dibentuk oleh keputusan PBB"


Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu membalas Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah merasa marah dengan pernyataannya tentang pembentukan negara Yahudi itu.
 
Macron dilaporkan mengatakan kepada para menteri kabinet Prancis dalam sebuah pertemuan pada hari Selasa (15/10) bahwa "Netanyahu tidak boleh lupa bahwa negaranya dibentuk oleh keputusan PBB," mengacu pada resolusi yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1947 tentang rencana untuk membagi Palestina menjadi negara-negara Yahudi dan Arab.
 
Macron, yang komentarnya dikutip oleh seorang peserta pertemuan yang berbicara kepada AFP, dilaporkan menambahkan bahwa "ini bukan saatnya untuk melepaskan diri dari keputusan PBB."
 
Ia tampaknya merujuk pada serangan Zionis Israel terhadap militan Hizbullah di Lebanon, meskipun PBB berulang kali menyerukan untuk menghentikan permusuhan, khususnya setelah pasukan penjaga perdamaian PBB terluka di daerah tersebut.
 
Netanyahu membalas pernyataan Macron, dengan menegaskan bahwa negaranya diciptakan dengan "darah" pasukan Zionis Israel dalam Perang Arab-Zionis Israel tahun 1948.
 
Konflik tersebut pecah setelah Palestina menolak resolusi PBB dan menyerang negara Yahudi tersebut, yang memperoleh kemenangan setelah satu tahun pertempuran.
 
"Pengingat untuk presiden Prancis: bukan resolusi PBB yang mendirikan Negara Zionis Israel, melainkan kemenangan yang diraih dalam Perang Kemerdekaan dengan darah para pejuang heroik, banyak di antaranya adalah penyintas Holocaust – termasuk dari rezim Vichy di Prancis," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip oleh Times of Israel.
 
Netanyahu dan Macron kemudian berbicara melalui telepon, dengan perdana menteri Zionis Israel memberi tahu presiden Prancis bahwa ia tidak akan menyetujui "gencatan senjata sepihak" di Lebanon, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya.
 
Macron dan Netanyahu telah saling serang sejak minggu lalu, ketika pemimpin Prancis tersebut menyerukan penghentian ekspor senjata Barat ke Zionis Israel, dengan menyebutnya sebagai satu-satunya cara untuk memaksa Yerusalem Barat menghentikan konflik di Gaza dan Lebanon.
 
Ia juga menuduh Zionis Israel "sengaja" menempatkan pasukan penjaga perdamaian PBB yang beranggotakan 10.000 orang di Lebanon selatan di garis tembak.
 
Kontingen tersebut mencakup sekitar 700 tentara Prancis. Netanyahu mengecam saran Macron tentang embargo senjata sebagai "memalukan," bersumpah bahwa Zionis Israel "akan menang dengan atau tanpa" dukungan Barat.
 
Pada hari Minggu, pemimpin Zionis Israel meminta PBB untuk mengevakuasi pasukan penjaga perdamaiannya keluar dari Lebanon, mengklaim bahwa Hizbullah menggunakan mereka sebagai "perisai manusia."
 
Namun, kepala penjaga perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa pasukan penjaga perdamaian akan tetap berada di posisi mereka.
 
Ziois Israel sebelumnya membuat marah masyarakat global dengan menyatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres persona non grata setelah ia mengutuk pelebaran konflik di Timur Tengah dan menyerukan gencatan senjata menyusul serangan Zionis Iran terhadap negara Yahudi tersebut.
 
Menteri Luar Negeri Zionis Israel Israel Katz mengatakan keputusan itu didorong oleh "perilaku anti-Semit dan anti-Zionis Israel" Guterres yang berulang. Namun, langkah tersebut membuat lebih dari 100 negara anggota PBB menandatangani surat dukungan untuk pimpinan organisasi tersebut.
 
Dalam pidatonya di hadapan dewan PBB setelah larangan Zionis Israel, Guterres menjelaskan bahwa "seharusnya sudah jelas" bahwa ia mengutuk serangan Iran terhadap negara Yahudi tersebut. [IT/r]
 
 


Story Code: 1166824

News Link :
https://www.islamtimes.com/id/news/1166824/netanyahu-berselisih-dengan-macron-soal-pembentukan-israel

Islam Times
  https://www.islamtimes.com