Islam Times - Misi PBB: Klaim yang Menghubungkan Operasi Badai Al-Aqsa dengan Iran 'Perang Psikologis Israel'

Misi PBB: Klaim yang Menghubungkan Operasi Badai Al-Aqsa dengan Iran 'Perang Psikologis Israel'

IslamTimes - Misi tetap Iran untuk PBB telah menepis laporan yang menuduh bahwa Tehran telah mengetahui sebelumnya operasi tahun lalu oleh kelompok perlawanan Hamas Palestina, dengan mengatakan Zionis Israel menyebarkan kebohongan sebagai bagian dari perang psikologisnya terhadap Republik Islam.

Misi tersebut membuat pengumuman pada hari Sabtu (12/10) setelah media AS mengklaim bahwa Zionis Israel telah memperoleh akses ke dokumen yang menunjukkan Hamas sedang bernegosiasi dengan Iran mengenai pendanaan untuk serangan skala besar yang direncanakan terhadap rezim pendudukan sejak tahun 2021.

"Kami menganggap rezim Zionis Israel sebagai entitas kriminal yang suka berbohong, anti-manusia, dan tidak mempercayai ilusi mereka," kata misi tersebut.

"Mereka (Zionis Israel) memiliki sejarah panjang dalam menyebarkan kebohongan, membuat dokumen palsu, dan melakukan operasi psikologis yang menipu."

Media AS merilis apa yang mereka sebut sebagai risalah beberapa pertemuan rahasia yang diadakan Hamas menjelang Operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 yang dimaksudkan untuk membujuk Iran dan gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, untuk bergabung dalam serangan anti-Zionis Israel.

Mereka menuduh bahwa Yahya Sinwar dan para pemimpin Hamas lainnya di Jalur Gaza telah menulis surat kepada pejabat Iran dan meminta bantuan keuangan untuk kelompok tersebut, dengan total $500 juta, yang dibayarkan secara mencicil setiap bulan selama dua tahun, serta pelatihan dan peralatan untuk mendukung 12.000 pejuang tambahan.

Mereka juga mengklaim bahwa Hamas telah berencana untuk membahas serangan tersebut secara lebih rinci pada pertemuan dengan Sayyid Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah saat itu, tetapi tidak menjelaskan apakah diskusi tersebut benar-benar terjadi.

Misi PBB Iran menunjukkan bahwa bahkan pimpinan Hamas di Doha, Qatar, telah menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui operasi tersebut, yang dirancang dan dikelola semata-mata oleh Brigade Qassam, sayap militer kelompok perlawanan yang bermarkas di Gaza.

“Klaim apa pun yang mengaitkan operasi ini dengan Iran atau Hizbullah, baik sebagian atau secara umum, tidak memiliki nilai dan dianggap sebagai rekayasa,” tegasnya.

Operasi Badai Al-Aqsa dilakukan sebagai respons terhadap agresi intensif rezim Israel terhadap warga Palestina. Dalam operasi ini, para pejuang menyerbu wilayah pendudukan, menguasai pangkalan militer Israel dan permukiman ilegal di sekitar Gaza, serta menawan lebih dari 240 warga Zionis Israel.

Rezim Zionis Israel membawa Gaza ke dalam perang genosida setelah operasi tersebut. Perang tersebut sejauh ini telah merenggut nyawa sedikitnya 42.126 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai 98.117 orang.[IT/r]