Iran dan Perjuangan Palestina:
Qalibaf: Iran Akan Menanggapi Negara-negara yang Mengizinkan Wilayah Mereka Digunakan untuk Menyerang Republik Islam
13 Oct 2024 11:44
IslamTimes - Ketua Parlemen Iran mengatakan Republik Islam akan membalas terhadap negara-negara yang mengizinkan wilayah mereka digunakan untuk serangan potensial terhadap Republik Islam.
"Kami telah mengatakan [ini] berulang kali bahwa wilayah udara dan tanah negara-negara tetangga tidak boleh digunakan untuk menyerang negara kami," Mohammad Baqer Qalibaf mengatakan kepada jaringan televisi Lebanon al-Mayadeen saat berkunjung ke negara itu pada hari Sabtu (12/10).
Dia mengatakan Iran yakin bahwa tetangganya di kawasan Asia Barat mempertimbangkan masalah ini dengan cara yang sama seperti mereka telah berkomitmen untuk menolak wilayah mereka digunakan melawan Republik Islam di masa lalu, sambil menegaskan, "Kami menikmati hubungan damai dengan semua negara di kawasan ini."
Namun, jika wilayah negara ketiga digunakan untuk melakukan agresi terhadap Republik Islam, "respons kami akan jelas dan wajar. Karena kami akan membalas terhadap lokasi mana pun, dari mana serangan terhadap Iran diluncurkan," tambahnya.
“Kami telah mengatakan [ini] berulang kali bahwa kami tidak ingin memperluas perang, tetapi pasti akan menanggapi dengan kuat dan tepat setiap serangan terhadap negara kami.”
Anggota legislatif tertinggi itu juga mengomentari Operasi Janji Sejati II Iran, yang menyaksikan Republik Islam itu menembakkan 200 rudal balistik ke sasaran militer dan intelijen yang sensitif di seluruh wilayah Palestina yang diduduki pada 1 Oktober sebagai tanggapan atas kekejaman mematikan rezim Zionis Israel terhadap negara itu dan wilayah regional lainnya.
“Dalam operasi itu, tanggapan kami bersifat militer, karena kami hanya menargetkan pangkalan militer, intelijen, dan keamanan rezim Zionis Israel,” katanya.
Balasan itu menimbulkan kerusakan signifikan pada sasaran-sasaran yang meliputi markas besar badan mata-mata rezim Mossad, pangkalan udara rezim Nevatim yang menampung pesawat tempur F-35, dan pangkalan Hatzerim yang telah digunakan untuk memungkinkan pembunuhan rezim terhadap Sekretaris Jenderal gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah di Beirut pada akhir September.
Menanggapi masalah perjalanannya ke Lebanon di tengah agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap negara tersebut, Qalibaf menegaskan, “Kami tidak takut pada musuh, dan telah melakukan perjalanan ini sesuai dengan hukum internasional.”
Sementara itu, juru bicara Parlemen menegaskan kembali dukungan berkelanjutan Republik Islam bagi rakyat Lebanon dan Palestina yang tertindas dalam menghadapi kekejaman Zionis Israel. Ia mengatakan dukungan negara tersebut termasuk kontribusi terhadap rekonstruksi infrastruktur dan wilayah yang telah mengalami kerusakan akibat kekejaman tersebut.[IT/r]
Story Code: 1166154