Islam Times - Hizbullah: Ini Bukan Karbala, Ini Pertempuran Merebut Gerbang Khaybar Lagi

IslamTimes - Pejabat Hubungan Media Hizbullah memperingatkan pada hari Jumat (11/10) bahwa ruang media Lebanon terbuka terhadap udara Zionis Israel yang beracun tanpa batasan dan di tengah tidak adanya penegakan hukum.

Haji Mohammad Afif memuji para jurnalis Lebanon yang teguh di Selatan, terutama mereka yang menyampaikan realitas situasi lapangan kepada masyarakat dan dunia. Ia juga memuji sejumlah jurnalis Arab dan asing yang bebas yang berbagi rasa sakit dan harapan, serta kisah perlawanan dan keteguhan.

Afif mengindikasikan bahwa beberapa media Lebanon mengadopsi narasi Israel tanpa pengawasan apa pun dan menghasut terhadap Perlawanan dan para pendukungnya tanpa tindakan pemerintah apa pun.

Pejabat Hizbullah menyesalkan fakta bahwa beberapa media Lebanon menyampaikan cerita Zionis tentang pemboman apa pun di Lebanon dan menampilkan ancaman pemimpin Zionis dalam konteks propaganda permusuhan yang menargetkan Perlawanan dan inkubasinya.

Baik Kementerian Informasi maupun otoritas yang berwenang tidak bergerak melawan outlet tersebut dengan dalih “kebebasan media”, tanyanya.

Afif bertanya: “Bagaimana kebebasan media bisa bebas dari penegakan hukum? Apakah masuk akal jika mereka yang secara keliru disebut ‘aktivis’ memposting nama desa dan kota dan mengklaim bahwa komandan Perlawanan dan amunisi ada di sana?

Apakah kebebasan media mencakup hasutan terhadap rumah sakit untuk memprovokasi pembantaian Zionis baru seperti yang menargetkan Rumah Sakit Baptis di Gaza?”

Pejabat Hizbullah memperingatkan bahwa musuh Israel menggunakan rudal berwaktu yang meledak setelah serangan untuk menipu opini publik bahwa serangan itu menargetkan gudang persenjataan dan mencegah petugas medis mengevakuasi yang terluka, menekankan bahwa dalih yang lemah ini tidak dapat lagi diterima.

Afif menegaskan bahwa kedutaan AS di Lebanon terlibat dalam kejahatan Zionis Israel terhadap warga sipil dan petugas medis, menanyakan tentang sikap PBB dan masyarakat internasional terhadap agresi Israel terhadap pasukan UNIFIL di Lebanon Selatan.

Agresi ini menggarisbawahi bahwa entitas Zionis mengabaikan Resolusi PBB, tegas Afif, mengingat pembantaian Zionis terhadap warga sipil yang mendatangi lokasi UNIFIL di Qana pada tahun 1996.

Pejabat Hizbullah menekankan bahwa musuh Israel hanya melihat sedikit kekuatan militer Perlawanan, seraya menambahkan bahwa tembakan Perlawanan di Haifa, Safed, dan Acre hanyalah permulaan. Afif menggarisbawahi fleksibilitas operasi militer Perlawanan yang tidak dibatasi secara geografis, menjelaskan bahwa setiap kemajuan kecil di lapangan Zionis Israel tidak boleh memengaruhi moral rakyat Lebanon.

Pejabat Hizbullah memperingatkan beberapa pihak Lebanon terhadap eksploitasi politik pertempuran militer, seraya menambahkan bahwa masih terlalu dini, dan ini bukan tahun 1982, tahun tank-tank Israel mencapai Beirut.

Afif memuji pengorbanan yang dilakukan oleh para pendukung perlawanan yang mengungsi dari rumah mereka, menegaskan kembali bahwa rekonstruksi tidak dapat dihindari.

Terakhir, pejabat Hizbullah menekankan bahwa pertempuran ini bukanlah pertempuran Karbala; Ini adalah pertempuran untuk menyingkirkan Gerbang Khaybar. [IT/r]