Iran dan Gejolak Palestina:
Presiden Pezeshkian: Iran Akan Terus Mendukung ‘Pohon Perlawanan yang Kuat’Hingga Palestina Dibebaskan
3 Oct 2024 23:09
IslamTimes - Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Republik Islam akan terus mendukung “pohon perlawanan yang kuat” hingga Palestina terbebas.
Berpidato pada pertemuan puncak ke-3 Dialog Kerja Sama Asia (ACD) di ibu kota Qatar, Doha, pada hari Kamis (3/10), Pezeshkian mengatakan rezim Zionis Israel akan segera menghadapi keadilan atas kejahatan serius yang telah dilakukannya di wilayah tersebut.
“Mengingat kepekaan dan tantangan di Asia Barat dan serangan berulang rezim Zionis terhadap kelompok perlawanan, …pelanggar hak asasi manusia dan pelaku kejahatan harus tahu bahwa perlawanan adalah pohon yang subur yang tidak dapat dihancurkan sama sekali,” tegas Pezeshkian.
Mengenai masalah Palestina, ia menambahkan, Iran menganggap dirinya berkewajiban untuk mendukung kelompok perlawanan dan akan sangat bersikeras pada sikap ini.
Ia mencatat bahwa Palestina dan Lebanon adalah bagian penting dari komunitas Asia. Mengingat ketidakmampuan dan kurangnya keinginan masyarakat internasional untuk "segera dan efektif" menangani situasi kritis yang sedang berlangsung di Gaza dan Lebanon, semua negara yang peduli tentang "keamanan dan perdamaian", khususnya negara-negara Asia, harus mengambil tindakan untuk menyelesaikan krisis dan mengakhiri perang Israel di Jalur yang terkepung itu, tegasnya.
Presiden Iran menambahkan bahwa tidak adanya tindakan terhadap hasutan perang Israel di Gaza dan Lebanon telah membuat rezim itu semakin berani melanjutkan tindakan agresifnya.
"Kami selalu memperingatkan terhadap niat jahat rezim ini untuk menyebarkan perang ke seluruh wilayah," tegas Pezeshkian.
Dia menekankan bahwa serangan rudal Iran baru-baru ini di wilayah yang diduduki itu merupakan respons terhadap pelanggaran integritas teritorial Republik Islam dan berdasarkan pada prinsip-prinsip yang diabadikan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai hak untuk membela diri.
Pezeshkian menegaskan kembali, "Republik Islam Iran tidak berusaha untuk meningkatkan ketegangan atau menyebarkan api perang ke tempat lain, dan rezim Zionislah yang mengejar tujuan jahatnya dengan melibatkan negara lain."
Pada hari Selasa (2/10), Iran meluncurkan rentetan rudal ke arah militer dan intelijen serta pangkalan mata-mata entitas Zionis dalam serangan balasan, yang memicu sirene di seluruh wilayah Palestina yang diduduki. Suar dan rudal terlihat di langit Tel Aviv dan ledakan dapat terdengar di al-Quds yang diduduki, sementara "serangan langsung" dilaporkan di Negev, Sharon, dan lokasi lainnya.
Operasi tersebut, yang dijuluki Operasi Janji Sejati II, dilakukan sebagai tanggapan atas pembunuhan Israel terhadap Ismail Haniyeh, kepala biro politik gerakan perlawanan Palestina Hamas, di Tehran,
Sekretaris Jenderal gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah, dan Brigadir Jenderal Abbas Nilforushan, Wakil Komandan Operasi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC). Presiden Iran lebih lanjut menekankan perlunya pembentukan gencatan senjata di Gaza, pengusiran semua pasukan pendudukan dan pembebasan tanah Palestina setelah tujuh dekade.
Ia mengusulkan pembentukan komite khusus dalam ACD untuk segera menangani situasi korban perang dan mengirimkan bantuan kemanusiaan dan medis ke wilayah yang terkepung.
Komite tersebut juga dapat melaporkan kepada badan internasional yang berwenang dan Perserikatan Bangsa-Bangsa kasus pelanggaran hak asasi manusia serta pelanggaran prinsip Israel, katanya.
Pezeshkian juga mengusulkan agar Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengadakan pertemuan darurat untuk membahas masalah Palestina. Setidaknya 41.788 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan wanita, telah tewas dan 96.794 orang terluka dalam perang yang dimulai Israel pada 7 Oktober 2023 setelah operasi balasan oleh gerakan perlawanan wilayah Palestina.
Serangan militer yang brutal tersebut menikmati dukungan militer dan politik yang tidak terbatas dari sekutu Barat rezim Zionis Israel, termasuk Amerika Serikat dan Prancis. Presiden Iran lebih lanjut menekankan pentingnya mempromosikan berbagai kesamaan budaya di antara negara-negara ACD. [UT/r]
Story Code: 1164181