Zionis Israel vs Lebanon:
Agresi Besar-besaran 'Israel' Berlanjut, Banyak Martir di Beirut
3 Oct 2024 19:12
IslamTimes - Pendudukan Zionis Israel melanjutkan perang agresifnya di Lebanon, dengan pesawat tempur melakukan serangan besar-besaran di Beirut selatan dan jantung ibu kota pada malam hari, yang mengakibatkan lebih banyak martir, cedera, dan kehancuran.
Pasukan pendudukan Zionis Israel tanpa henti melanjutkan serangan agresif mereka terhadap Lebanon selama 11 hari berturut-turut, dengan melancarkan serangkaian serangan intensif di pinggiran selatan dan ibu kota, Beirut, pada Kamis (3/10) dini hari.
Agresi tersebut mengakibatkan sejumlah martir, cedera, dan kehancuran yang meluas, yang semakin memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Menurut sumber-sumber Lebanon, pesawat dan kapal angkatan laut Israel melakukan sekitar 20 serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada malam hari.
Serangan tersebut menargetkan lokasi-lokasi strategis utama, termasuk Jalan Raya Sayyid Hadi, persimpangan Jalan Jamous, sebuah gedung di sebelah Stadion Hadi, dan gedung Jalan al-Arid.
Berbagai daerah di Haret Hreik menjadi sasaran, begitu pula lokasi di dekat Sekolah Martir Mahmoud Q'aiq dan Kompleks Imam al-Mujtaba di Saint Therese.
Selain itu, serangan tambahan dilaporkan terjadi di seberang persimpangan Jalan Jamous, menurut Kantor Berita Nasional.
Selain itu, koresponden Al Mayadeen di Southern Suburb melaporkan bahwa "dua serangan udara Zionis Israel secara khusus menargetkan daerah Chiah saat fajar."
Serangan Zionis Israel di Beirut
Sementara itu, serangan udara Zionis Israel menghantam daerah al-Bashoura di jantung kota Beirut pada Rabu (2/10) malam, yang mengakibatkan tewasnya tujuh paramedis dan melukai beberapa orang lainnya yang berafiliasi dengan Asosiasi Kesehatan Islam.
Sumber-sumber Lebanon mengonfirmasi bahwa serangan ini melibatkan penggunaan bom fosfor yang dilarang secara internasional oleh pasukan pendudukan, yang menimbulkan kekhawatiran serius tentang pelanggaran hukum humaniter internasional.
Asosiasi tersebut mengumumkan pagi ini bahwa tujuh personelnya tewas dalam serangan Israel. Agresi yang terus berlanjut di Lebanon Selatan, Lembah Bekaa
Di Lembah Bekaa, koresponden Al Mayadeen melaporkan bahwa pasukan pendudukan Zionis Israel melakukan serangan udara saat fajar di dataran tinggi Massa, yang terletak di pinggiran Nabi Sheet.
Serangan tersebut menargetkan kota Ali al-Nahri, serta kota Hermel dan kota Harfoush di wilayah Baalbek. Sementara itu, di Lebanon Selatan,
Angkatan Udara pendudukan Zionis Israel melakukan penembakan artileri terus-menerus yang menargetkan kota Kfar Kila selama lebih dari satu jam pada Rabu (2/10) malam.
Koresponden Al Mayadeen melaporkan bahwa suara ledakan dan tembakan artileri terus berlanjut di beberapa desa di sepanjang perbatasan Lebanon-Palestina, sementara sirene terus meraung di wilayah yang diduduki.
Koresponden kami melaporkan bahwa "artileri Israel terus-menerus menembaki kota Khiam dan Arnoun di Lebanon selatan."
Kantor Berita Nasional melaporkan bahwa "penembakan artileri juga menghantam Sungai Litani di wilayah Khardali, sementara pesawat pendudukan melancarkan dua serangan udara di wilayah antara al-Hawsh dan a-Burj al-Shamali, serta di pintu masuk al-Bazourieh."
Selain itu, tercatat bahwa Asosiasi al-Risalah untuk Bantuan Medis telah mulai membersihkan puing-puing dan reruntuhan yang menghalangi jalan akibat serangan udara yang dilakukan oleh pesawat tempur Israel di jalan Ain Baal.
Di sisi lain, sejak Rabu (2/10) pagi, tentara Zionis Israel telah berupaya melakukan invasi darat ke Lebanon selatan tetapi menghadapi perlawanan sengit dari Hizbullah.
Selama konfrontasi ini, Hizbullah dilaporkan menewaskan delapan tentara Israel, termasuk perwira, dan melukai puluhan lainnya hanya dalam beberapa jam.
Sebaliknya, sirene terus meraung dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, menyusul tembakan rudal, pesawat nirawak, dan artileri berat dari Hizbullah yang menargetkan lokasi dan permukiman militer.
Eskalasi ini terjadi di tengah-tengah larangan Israel untuk melaporkan korban jiwa dan material.[IT/r]
Story Code: 1164130