Islam Times - 'Israel' Menyatakan 'Persona Non Grata' pada Kepala PBB atas Serangan Iran

IslamTimes - Menteri luar negeri Zionis Israel telah mengumumkan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah dinyatakan sebagai "persona non grata" di Zionis "Israel", yang secara efektif melarangnya memasuki wilayah pendudukan.

Menteri Luar Negeri Zionis Israel, Israel Katz mengumumkan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah dinyatakan sebagai "persona non grata" di Zionis "Israel", yang secara efektif melarangnya memasuki wilayah pendudukan.

Kementerian Luar Negeri mengklaim bahwa langkah ini didorong oleh tanggapan Guterres terhadap serangan rudal dari Iran pada malam sebelumnya.Zionis "Israel" mengatakan bahwa Guterres gagal menyebutkan nama Iran secara spesifik dan tidak secara jelas mengutuk apa yang digambarkannya sebagai "agresi serius" dalam pernyataannya.

Kementerian Luar Negeri lebih lanjut mengkritik Guterres atas kebijakannya selama perang yang sedang berlangsung, menuduhnya mendukung "teroris, pemerkosa, dan pembunuh" dari Hamas, Hizbullah, dan Ansar Allah dan sekarang mendukung "induk teror global, Iran."

Hal ini terjadi tak lama setelah Guterres menyerukan diakhirinya segera kekerasan yang meningkat di Timur Tengah.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (1/10), ia mengutuk meningkatnya skala perang, yang ditandai dengan eskalasi yang terus-menerus.

"Ini harus dihentikan. Kita benar-benar membutuhkan gencatan senjata," tegas Guterres.

Dalam konteks terkait, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyuarakan keprihatinan yang mendalam pada hari Senin atas memburuknya situasi di Lebanon seiring meningkatnya serangan Zionis Israel, yang menggarisbawahi penentangannya terhadap rencana Zionis "Israel" yang dilaporkan untuk melakukan invasi darat ke negara tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres "tetap sangat prihatin tentang konsekuensi kemanusiaan dari peristiwa yang terjadi di Lebanon," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam jumpa pers.

Dujarric menekankan seruan Guterres bagi semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan mengejar de-eskalasi sambil menyoroti pentingnya menegakkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.[IT/r]