Islam Times - Senator AS: 'Israel' Membunuh Sayyid Nasrallah dengan Bom Buatan AS

IslamTimes - Senator AS Mark Kelly menegaskan bahwa senjata yang digunakan dalam agresi besar-besaran Zionis Israel pada hari Jumat (27/9) di pinggiran selatan Beirut dipasok oleh dan dibuat di Amerika Serikat.

Zionis "Israel" menjatuhkan bom buatan AS selama serangan besar-besarannya di pinggiran selatan Beirut pada hari Jumat dan membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyied Hassan Nasrallah, seorang senator AS mengungkapkan.

Mark Kelly, ketua Subkomite Angkatan Udara Senat, mengindikasikan dalam sebuah wawancara dengan NBC bahwa salah satu senjata yang digunakan dalam agresi hari Jumat adalah bom Mark 84 seberat 2.000 pon yang dibuat dan dipasok oleh Amerika Serikat.

“Kami melihat lebih banyak penggunaan amunisi berpemandu, JDAM, dan kami terus menyediakan senjata tersebut,” katanya, menekankan bahwa Mark 84 digunakan untuk membunuh Sayyid Nasrallah.

Patut dicatat bahwa sistem Joint Direct Attack Munition (JDAM) mengubah bom standar tanpa pemandu menjadi amunisi berpemandu presisi dengan menambahkan bagian ekor dengan sirip yang dapat disesuaikan dan sistem pemandu GPS.

Blinken: AS akan melindungi kepentingan di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa AS akan mengambil "setiap tindakan" untuk melindungi kepentingannya di Timur Tengah jika mereka terancam.

Pernyataannya menyusul agresi Israel terhadap Southern Suburb yang menyebabkan mati syahidnya Sayyid Nasrallah. Berbicara pada konferensi pers di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Blinken mengklaim bahwa AS lebih menyukai diplomasi daripada konflik.

Menteri Luar Negeri mengklaim "Israel memiliki tujuan yang sah agar orang-orang dapat kembali ke rumah mereka," menekankan bahwa "mundur ke 6 Oktober dalam hal perbatasan antara Israel dan Lebanon tidaklah cukup."

Sementara AS mengklaim sedang melakukan upaya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan Lebanon, angka-angka menunjukkan bahwa tuduhan ini hanyalah kedok asap. Baru-baru ini, Kementerian Keamanan Zionis Israel mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan paket bantuan senilai $8,7 miliar dari AS, termasuk peningkatan sistem pertahanan udara.[IT/r]