AS dan Gejolak Palestina:
Memo USAID Mengungkap Keterlibatan Blinken dalam Membuat Warga Palestina Kelaparan
26 Sep 2024 16:04
IslamTimes - Blinken mengabaikan rekomendasi dari badan-badan kemanusiaan dan penasihat AS demi menampilkan Zionis "Israel" sebagai pihak yang mematuhi misi bantuan AS.
Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan Biro Populasi, Pengungsi, dan Migrasi Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa Zionis "Israel" menghalangi bantuan kemanusiaan yang menuju Jalur Gaza.
Dalam memo setebal 17 halaman yang dikirim kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada bulan April, USAID memberi tahu para diplomat tinggi AS bahwa hukum AS mengharuskan pemerintah menghentikan pengiriman senjata ke pemerintah yang mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan yang didukung AS.
Biro pengungsi juga menyampaikan evaluasi serupa. Jika ditindaklanjuti, penilaian tersebut akan menyebabkan perubahan besar pada pasokan senjata rezim Zionis Israel, karena AS mengirimkan sebagian besar senjata yang digunakan rezim tersebut untuk melakukan agresinya.
Menurut ProPublica, Blinken dan pemerintahan Presiden Joe Biden menolak menerima kesimpulan yang dicapai oleh kedua badan AS tersebut. "Saat ini kami tidak menilai bahwa pemerintah Israel melarang atau membatasi transportasi atau pengiriman bantuan kemanusiaan AS," kata Blinken pada 10 Mei kepada Kongres, setelah menerima laporan tersebut.
Kejahatan, rekomendasi diabaikan Memo USAID juga menyoroti serangkaian tindakan serius oleh rezim Zionis Israel, termasuk pembunuhan pekerja bantuan, penghancuran infrastruktur pertanian, pemboman ambulans dan rumah sakit, pendudukan depot pasokan, dan penolakan truk yang membawa makanan penting dan pasokan medis.
Selain itu, kepala biro pengungsi Departemen Luar Negeri menetapkan bahwa rezim Israel memblokir bantuan kemanusiaan dan bahwa Undang-Undang Bantuan Luar Negeri harus dipicu untuk menghentikan hampir $830 juta dolar pembayar pajak yang dialokasikan untuk bantuan militer bagi pendudukan Zionis Israel, menurut ProPublica, yang mengutip email yang diperolehnya.
Stacy Gilbert, mantan penasihat senior sipil-militer di Biro Pengungsi, mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas kata-kata dalam laporan Blinken kepada Kongres, yang telah ia bantu susun.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis tak lama setelah kepergiannya, dan dilaporkan oleh The Washington Post dan media lainnya, ia menulis, "Ada banyak bukti yang menunjukkan Zionis Israel bertanggung jawab atas pemblokiran bantuan. Menyangkal hal ini adalah hal yang tidak masuk akal dan memalukan."
Hamas: Tindakan Blinken, Biden memalukan
Gerakan Perlawanan Islam - Hamas merilis sebuah pernyataan, mengomentari laporan ProPublica pada hari Rabu (25/9).
Hamas mengutuk Bliken dan Biden yang secara sengaja menyembunyikan bukti ketidakpatuhan Zionis "Israel" terhadap misi bantuan AS selama pidatonya di Kongres.
Gerakan tersebut mengatakan bahwa Blinken melakukannya, dengan bersekongkol dengan Biden, "Karena takut hal itu akan memengaruhi pasokan senjata ke militer pendudukan."
Dikatakan bahwa pengungkapan tersebut menjadi bukti keterlibatan Washington dalam genosida rakyat Palestina. "Tindakan kriminal yang dilakukan Blinken ini menuntut anggota terhormat Kongres AS dan badan peradilan Amerika untuk menyelidiki tindakannya, yang telah menyebabkan kematian ribuan rakyat kami," tegas Hamas.
"Kami menyerukan kepada lembaga peradilan internasional, terutama Mahkamah Pidana Internasional, untuk menanggapi laporan ini dengan serius dan mengambil tindakan hukum yang diperlukan terhadap Blinken," desak gerakan tersebut.
Hamas menekankan bahwa Blinken telah berpartisipasi dalam kelaparan yang disengaja dan genosida rakyat Palestina di Jalur Gaza melalui tindakannya. [IT/r]
Story Code: 1162567