Islam Times - Iran: Negosiasi Harus Didasarkan pada Rasa Saling Menghormati, Bukan Tekanan

Islam Times - Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Abbas Araghchi, mengatakan bahwa Republik Islam tidak pernah meninggalkan "dialog konstruktif" dengan Barat. Ia menekankan bahwa negosiasi harus didasarkan pada rasa saling menghormati, bukan ancaman dan tekanan.

Komentarnya ini muncul sebagai tanggapan atas sanksi baru yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya terhadap Iran.

"Mengejutkan bahwa negara-negara Barat masih tidak memahami bahwa sanksi adalah alat yang gagal. Mereka tidak dapat memaksakan maksud mereka kepada Iran melalui tindakan-tindakan ini," ujar Araghchi pada hari Sabtu (14/9).

Araghchi menunjukkan bahwa baik dalam negosiasi nuklir maupun masalah-masalah lain, ketergantungan Barat pada sanksi telah terbukti tidak efektif.

"Kami selalu terbuka untuk dialog konstruktif guna mencapai saling pengertian tentang isu-isu yang kontroversial. Namun, dialog harus didasarkan pada rasa saling menghormati, bukan ancaman dan tekanan," tegasnya.

Departemen Keuangan AS baru-baru ini mengintensifkan sanksinya dengan menargetkan 20 individu, entitas, dan kapal di Iran dan Rusia, termasuk Iran Air, dengan dalih bahwa Iran telah mentransfer rudal balistik ke Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina.

Dalam pernyataan bersama, Jerman, Inggris, dan Prancis juga menuduh Iran mengirim rudal ke Rusia. Mereka mengumumkan pembatalan perjanjian layanan udara bilateral dengan Iran dan menjatuhkan sanksi tambahan pada Iran Air.

Teheran dengan tegas menolak tuduhan-tuduhan tersebut.

Para ahli dan analis politik percaya bahwa tuduhan transfer rudal baru-baru ini terhadap Iran merupakan upaya untuk meningkatkan tekanan pada Iran yang dilaporkan berencana untuk menghidupkan kembali negosiasi guna memulihkan perjanjian nuklir 2015 dengan sejumlah negara-negara besar dunia.

Kesepakatan tersebut gagal pada 2018 ketika mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menarik diri dari perjanjian tersebut secara unilateral. [IT/G]