Islam Times - Kementerian Pertahanan Yaman, Kepala Staf: Yaman Tidak Akan Memaafkan atau Melupakan

Kementerian Pertahanan Yaman, Kepala Staf: Yaman Tidak Akan Memaafkan atau Melupakan

IslamTimes - Dua jenderal tinggi di Sanaa, Yaman, bersumpah bahwa "hari-hari mendatang" akan membawa kejutan yang "tidak akan diharapkan musuh" dan "tidak akan pernah dibayangkan".

Menteri Pertahanan Yaman dan Kepala Staf Umum di Sanaa mengeluarkan peringatan keras pada hari Sabtu (14/9) kepada "musuh bangsa dan trio jahat Amerika, Inggris, dan Zionis Israel," dengan menyatakan bahwa apa yang akan datang akan "lebih keras dan lebih parah daripada apa pun yang pernah mereka hadapi di masa lalu."

Dalam ucapan selamat atas hari kelahiran Nabi Muhammad (saw), Menteri Pertahanan Mayor Jenderal Mohammed Nasser Al-Atifi dan Mayor Jenderal Mohammed Al-Ghamari menekankan bahwa "musuh telah merasakan kekalahan di laut," dan apa yang terjadi di laut "tidak jauh dari apa yang akan terjadi di darat."

Kedua jenderal tersebut berjanji akan mengubah tanggapan Yaman terhadap kejahatan pendudukan Zionis Israel yang menargetkan pelabuhan Hodeidah menjadi "mimpi buruk bagi musuh" yang mengancam keamanan mereka, dengan menggambarkan pesan mereka sebagai peringatan bagi Zionis "Israel," dengan menyatakan, "hari-hari mendatang menyimpan kejutan yang tidak akan diharapkan [musuh]" dan "tidak akan pernah [bisa] dibayangkan".

Mereka menegaskan kembali bahwa angkatan bersenjata Yaman, dengan semua divisi dan formasi mereka, akan tetap siap "untuk melindungi tanah air dan tempat-tempat suci kita."

Para jenderal tersebut menegaskan kembali bahwa Yaman "akan menanggapi dengan tangan besi," dan tidak akan memaafkan atau melupakan, memastikan bahwa "musuh akan menyesali hari ketika mereka menyerang kita."

Dalam pidatonya hari ini, pemimpin gerakan Ansar Allah, Sayyed Abed al-Malik al-Houthi, menegaskan bahwa dukungan Yaman terhadap Gaza, "Kemenangan yang Dijanjikan dan Jihad Suci," terus berlanjut dengan efektivitas dan dampak penuh, meskipun koalisi internasional pimpinan AS melancarkan lebih dari 700 serangan udara dan serangan laut terhadap Yaman.

Serangan mereka, katanya, "tidak berhasil membatasi operasi militer di laut, juga tidak menghalangi atau menghentikannya."[IT/r]