Islam Times - Hizbullah: Tanggapan terhadap Potensi Perang Aakan Menyebabkan "Kerugian Besar" di Pihak Israel

Hizbullah: Tanggapan terhadap Potensi Perang Aakan Menyebabkan "Kerugian Besar" di Pihak Israel

IslamTimes - Hizbullah telah memperingatkan bahwa tanggapannya terhadap potensi perang lain oleh rezim Israel terhadap Lebanon akan menyebabkan "kerugian besar" di pihak Zionis Israel.

Wakil Sekretaris Jenderal gerakan perlawanan Lebanon, Sheikh Naim Qassem menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah pidato di ibu kota negara itu, Beirut, pada hari Sabtu (14/9). "Kami tidak berniat berperang karena kami menganggap hal itu tidak akan berguna," katanya. "Namun, jika Zionis Israel benar-benar melancarkan perang, kami akan menghadapinya," imbuh Qassem.

Sementara itu, pejabat perlawanan tersebut mencatat bahwa pembalasan Hizbullah juga akan menggusur "ratusan ribu" orang di wilayah Palestina yang diduduki.

Rezim tersebut telah melakukan serangan harian terhadap Lebanon sejak 7 Oktober setelah mulai melancarkan perang genosida di Jalur Gaza.

Hizbullah telah menanggapi dengan serangan yang ditujukan untuk membalas rezim tersebut dan mendukung warga Gaza yang dilanda perang.

Setidaknya 50 pasukan Zionis Israel dan pemukim ilegal tewas akibat serangan balasan sejauh ini. Sebanyak 22 korban tewas terjadi pada akhir Agustus setelah gerakan tersebut menembakkan rentetan pesawat nirawak dan lebih dari 320 roket Katyusha ke markas besar Unit 8200, unit korps Intelijen Zionis Israel, dan pangkalan udara Ein Shemer di wilayah pendudukan.

Serangan tersebut merupakan tahap awal pembalasan Hizbullah atas pembunuhan rezim terhadap Fuad Shukr, salah satu komandan kelompok tersebut, yang menjadi martir dalam operasi pembunuhan terarah yang dilakukan terhadap Beirut pada akhir Juli.

Rezim tersebut melancarkan perang terhadap Lebanon pada tahun 2000 dan 2006 hanya untuk dipaksa mundur secara memalukan sebagai akibat dari operasi pertahanan Hizbullah yang menentukan.

Sejak Oktober, rezim tersebut telah berulang kali mengancam akan melancarkan serangan lain terhadap negara tersebut.

Pada tanggal 9 September, Nassim Vaturi, seorang anggota Knesset (parlemen Zionis Israel), menuduh bahwa rezim tersebut akan melancarkan perang besar-besaran di Lebanon “dalam hitungan hari.”

“Tidak ada cara lain,” katanya, seraya menambahkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memiliki pendapat yang sama. Mantan menteri urusan militer Israel Benny Gantz juga mengklaim pada hari yang sama bahwa rezim tersebut harus mengalihkan fokusnya dari Gaza ke Hizbullah dan perbatasan Lebanon dengan wilayah pendudukan.

Namun, Hizbullah selalu bersumpah dalam pernyataan yang sebanding dengan yang dibuat oleh Qassem bahwa mereka akan mempertahankan tanah Lebanon dengan semua sumber dayanya jika terjadi serangan militer besar-besaran Zionis Israel lainnya.[IT/r]