Islam Times - Tehran Meminta Dewan Keamanan PBB untuk Mengutuk Serangan Teroris di Iran

IslamTimes - Iran telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk serangan teroris di provinsi Sistan dan Baluchestan.

Perwakilan Tetap Iran untuk PBB Amir Said Iravani pada hari Jumat (13/9) menulis surat kepada Dewan Keamanan untuk menyerukan tindakan yang tepat terhadap para pelaku serangan di Iran tenggara. Iravani juga mengatakan Tehran berkomitmen untuk menghukum dan membawa para pelaku ke pengadilan.

Tiga penjaga perbatasan Iran tewas ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan di sebuah pom bensin di kota Mirjaveh. Kelompok teroris Jaish al-Adl mengaku bertanggung jawab.

Kelompok tersebut telah berada di balik beberapa serangan teroris di provinsi Sistan dan Baluchestan. "Saya menulis untuk memberi tahu Anda tentang serangan teroris yang mengerikan dan pengecut lainnya di negara saya, Republik Islam Iran, yang dilakukan oleh kelompok teroris terkenal, Jaish al-Adl," kata Iravani dalam surat tersebut.

“Pada larut malam tanggal 12 September 2024, kelompok yang didukung asing ini, yang terkait dan didukung oleh Daesh Khorasan (ISIL-K), yang terkenal karena aktivitas kekerasannya sejak 2012, melancarkan serangan brutal di kota perbatasan Mirjaveh di provinsi Sistan dan Baluchistan,” tulis Iravani.

“Di sebuah pom bensin di Mirjaveh, sebuah kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Jaish al-Adl menembaki kendaraan penegak hukum Iran saat penjaga perbatasan dan petugas sedang mengisi bahan bakar,” katanya.

Dia menambahkan bahwa aksi teroris tersebut menyebabkan tewasnya Letnan Dua Mohammad Amin Narouei, Prajurit Parsa Soozani, dan Prajurit Amir Ebrahimzadeh.

“Republik Islam Iran mengutuk keras terorisme kriminal yang kejam tersebut dan menggarisbawahi komitmennya yang teguh untuk memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab diadili dan dimintai pertanggungjawaban,” tulisnya.

Jaish al-Adl, kelompok teroris terkenal yang berkantor pusat di Pakistan, telah terlibat dalam berbagai serangan teror terhadap Iran.

Iran telah berulang kali meminta Pakistan untuk mencegah kelompok teroris mendapatkan pijakan di wilayah perbatasan mereka.

Salah satu serangan terbaru terjadi pada bulan April ketika sedikitnya lima petugas polisi tewas dalam serangan oleh kelompok teroris di provinsi tersebut.

Pada tanggal 16 Januari, dua benteng utama kelompok tersebut di provinsi Baluchistan di barat daya Pakistan diserang dengan tepat dan dihancurkan sepenuhnya oleh salvo rudal dan satu skuadron pesawat tempur nirawak.

Ini menyusul serangan terhadap markas polisi Kabupaten Rask pada tanggal 15 Desember tahun lalu, yang menewaskan 11 petugas polisi dan melukai sedikitnya enam lainnya.[IT/r]