Islam Times - Korea Utara Luncurkan Fasilitas Pengayaan Uranium untuk Pertama Kalinya

IslamTimes - Korea Utara telah mengungkap secara terbuka gambar-gambar fasilitas pengayaan uraniumnya untuk pertama kalinya, yang memperlihatkan pemimpin Kim Jong-un sedang memeriksa lokasi nuklir.

Media pemerintah melaporkan pada hari Jumat (13/9) bahwa Kim menyerukan peningkatan sentrifus yang digunakan untuk pengayaan uranium guna memperluas persenjataan nuklir negara itu untuk tujuan pertahanan diri.

Korea Utara, yang melakukan uji coba nuklir pertamanya pada tahun 2006, sebelumnya tidak pernah mengungkapkan rincian kemampuan pengayaan uraniumnya.

Fasilitas-fasilitas ini menghasilkan uranium yang sangat diperkaya melalui sentrifus yang memutar bahan mentah dengan kecepatan tinggi, sebuah langkah penting dalam mengembangkan senjata nuklir.

Menurut Kantor Berita Pusat Korea [KCNA], Kim mengunjungi Institut Senjata Nuklir dan "basis produksi bahan nuklir kelas senjata." Laporan itu tidak menyebutkan lokasi atau waktu kunjungan tersebut.

Kim menekankan pentingnya "meningkatkan secara eksponensial" senjata nuklir negara itu dengan menambah jumlah sentrifus.

KCNA merilis gambar yang memperlihatkan Kim tengah memeriksa deretan sentrifus dan diberi pengarahan tentang produksi hulu ledak nuklir dan material.

Selama kunjungannya ke ruang kendali fasilitas pengayaan uranium, Kim mengamati pengoperasian jalur produksi dan diberi pengarahan tentang produksi material nuklir yang dinamis, yang melibatkan pemisah sentrifugal canggih dan elemen sistem.

Kim menyatakan kepuasannya dengan kemajuan tersebut, dengan menyatakan bahwa ia merasa terdorong oleh apa yang ia lihat di lokasi tersebut.

Ia mendesak fasilitas tersebut untuk mempercepat pengembangan sentrifus baru guna lebih meningkatkan produksi material nuklir tingkat senjata.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya menetapkan tujuan jangka panjang yang lebih tinggi untuk produksi material nuklir. Pyongyang, yang telah lama menghadapi sanksi ketat dari Amerika Serikat dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa atas program nuklir dan misilnya, menyatakan bahwa peningkatan militernya diperlukan untuk membela diri terhadap ancaman yang dirasakan dari AS dan sekutu regionalnya.

Kim telah memperingatkan bahwa perang dapat "meletus kapan saja" di Semenanjung Korea, dan terus memperkuat angkatan bersenjata Korea Utara untuk mengantisipasi konflik semacam itu.[IT/r]