Islam Times - Kedutaan Besar Saudi Resmi Kembali Beroperasi di Suriah Setelah 12 Tahun

Islam Times - Kedutaan Besar Arab Saudi di Suriah pada hari Senin (9/9) telah resmi kembali beroperasi setelah mangkrak lebih dari satu dekade sejak meletusnya perang Suriah pada tahun 2011 lalu. Kini, kedua kedua negara berupaya untuk merevitalisasi hubungan bilateral mereka serta memulihkannya.

Utusan Arab Saudi, Abdullah Al-Haris, dalam acara yang diadakan oleh kedutaan besar Saudi di Damaskus mengatakan bahwa pemulihan hubungan Arab Saudi dan Suriah serta pengoperasian kembali kedutaan besar Saudi di Suriah merupakan sebuah momen penting dalam sejarah hubungan kedua negara.

Sebelumnya, Arab Saudi telah menunjuk Faisal al-Mujfel sebagai duta besarnya untuk Suriah pada bulan Mei 2024 lalu.

Ia menekankan keinginan kedutaan besar untuk melakukan segala upaya guna meningkatkan hubungan Damaskus-Riyadh. Sementara itu, Asisten Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah Ayman Raad menegaskan kembali bahwa kedua negara akan memelihara hubungan yang erat.

Ia mengatakan kepada kantor berita resmi Suriah (SANA) bahwa revitalisasi misi kedutaan Saudi dan pembukaan kembali kedutaan Suriah di Riyadh yang telah dilakukan pada Oktober tahun lalu akan memungkinkan kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral serta meningkatkan kekompakan negara-negara Arab dalam melayani kepentingan masyarakatnya di Kawasan.

Pada Maret 2012, Arab Saudi menutup kedutaannya di Damaskus dan kemudian memutuskan hubungan diplomatik dengan pemerintah Suriah. Hubungan kedua negara memburuk akibat dukungan Arab Saudi terhadap milisi pemberontak dan teroris takfiri yang berusaha menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Pemulihan kembali hubungan antara Riyadh dan Damaskus merupakan salah satu dari serangkaian langkah yang diambil oleh negara-negara Arab regional untuk memperbaiki hubungan dengan Suriah.

Keputusan negara-negara Arab untuk merevitalisasi hubungan dengan Damaskus muncul setelah Suriah berhasil merebut kembali sebagian besar wilayahnya dan membalikkan keadaan dalam melawan teroris serta pemberontak yang disponsori asing. [IT/G]