Islam Times - Erdogan: Turki Akan Mengambil 'Setiap Langkah Hukum' atas Pembunuhan Eygi

IslamTimes - Pemimpin Turki mengatakan Organisasi Kerja Sama Islam tidak dapat tetap acuh tak acuh terhadap serangan Zionis Israel yang "semakin berani".

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta para pemimpin negara-negara mayoritas Muslim untuk berkumpul di tingkat tertinggi "tanpa penundaan lebih lanjut" guna mendukung rakyat Palestina dan membela al-Quds yang diduduki terhadap serangan Israel.

"Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang bertugas membela tujuan Yerusalem, tidak dapat tetap acuh tak acuh terhadap serangan yang semakin berani ini," Erdogan menggarisbawahi pada hari Senin (9/9) setelah pertemuan Kabinet di ibu kota Turki, Ankara.

"Sangat mendesak bagi organisasi untuk berkumpul di tingkat kepemimpinan tanpa penundaan lebih lanjut dan untuk menunjukkan sikap tegas dunia Islam," tegasnya.

Beberapa hari yang lalu, Erdogan meminta negara-negara Islam untuk bersatu melawan "ancaman ekspansionisme" Zionis "Israel" yang semakin meningkat.

"Satu-satunya langkah yang akan menghentikan arogansi Israel, banditisme Zionis Israel, dan terorisme negara Israel adalah aliansi negara-negara Islam," Presiden Turki mengindikasikan pada acara asosiasi sekolah Islam di dekat Istanbul.

Menanggapi pembunuhan baru-baru ini terhadap Aysenur Ezgi Eygi yang berusia 26 tahun, warga negara ganda Turki dan Amerika Serikat, di tangan pasukan pendudukan Zionis Israel selama protes terhadap permukiman ilegal Zionis Israel di dekat Nablus di Tepi Barat yang diduduki, Erdogan berjanji pada hari Senin bahwa Turki akan mengambil "setiap langkah hukum" untuk memastikan darahnya "tidak tertumpah sia-sia."

Hal ini, menurut pemimpin Turki, termasuk melakukan tindakan hukum melalui Mahkamah Internasional di Den Haag, yang saat ini sedang menyelidiki tuduhan genosida terhadap Zionis "Israel".

Aysenur Ezgi Eygi bukanlah aktivis Amerika pertama yang dibunuh oleh pendudukan Zionis Israel. Berikut adalah sejarah singkat pembunuhan aktivis Amerika oleh "Israel". pic.twitter.com/EodJIy331G
— Al Mayadeen English (@MayadeenEnglish) 8 September 2024 [IT/r]