Islam Times - Israel Melancarkan Serangan terhadap Lokasi Militer Suriah

IslamTimes - Rezim Zionis Israel telah melancarkan serangan baru terhadap Suriah, yang menargetkan beberapa lokasi militer di wilayah barat laut negara Arab itu dengan rudal dan pesawat nirawak.

Media Suriah mengatakan pada hari Minggu (8/9) bahwa sedikitnya lima orang tewas dan hampir 20 lainnya cedera dalam serangan yang menargetkan kota Hama. Pejabat Suriah mengatakan beberapa dari mereka yang cedera berada dalam kondisi kritis.

Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan sistem pertahanan udara negara itu berhasil mencegat dan menembak jatuh beberapa rudal yang masuk. Serangan udara Zionis Israel terhadap negara Arab yang dilanda krisis itu terjadi di tengah serangan berdarah rezim terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.

Zionis Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di wilayah pesisir, termasuk rumah sakit, tempat tinggal, dan rumah ibadah, sejak gerakan perlawanan Palestina melancarkan serangan mendadak mereka, yang dijuluki Operasi Badai al-Aqsa, terhadap rezim tersebut pada tanggal 7 Oktober.

Hampir 41.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, telah tewas sementara 94.616 orang lainnya mengalami luka-luka.

Zionis Israel sering menargetkan posisi militer di dalam wilayah Suriah, khususnya posisi gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, yang telah memainkan peran penting dalam membantu tentara Suriah dalam memerangi teroris yang didukung asing.

Rezim Tel Aviv jarang mengomentari serangan pengecutnya di wilayah Suriah, yang oleh banyak orang dianggap sebagai reaksi spontan terhadap keberhasilan fenomenal pemerintah Suriah dalam menghadapi dan menghancurkan terorisme. Israel telah menjadi pendukung utama kelompok teroris yang menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad yang dipilih secara demokratis sejak militansi yang didukung asing meletus di Suriah.

Damaskus telah berulang kali meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri serangan rezim tersebut terhadap warga Suriah. Mereka berpendapat bahwa serangan tersebut melanggar kedaulatan dan integritas teritorial negara tersebut.[IT/r]