Islam Times - Media Israel: Perang ‘Mengerikan’ Tepi Barat Dapat Dicegah dengan Gencatan Senjata di Gaza

Media Israel: Perang ‘Mengerikan’ Tepi Barat Dapat Dicegah dengan Gencatan Senjata di Gaza

IslamTimes - Politisi, media, dan perwira militer senior Zionis Israel frustrasi dengan tindakan Ben-Gvir dan Smotrich, yang mereka yakini mendorong Tepi Barat ke dalam perang yang mengerikan.

Pasukan pendudukan Zionis Israel berusaha mencegah Intifada "penuh" di Tepi Barat yang diduduki dan mengambil serangkaian keputusan yang tidak menyenangkan para pemukim ilegal. Militer juga memperingatkan tentang tindakan menteri Zionis Israel, yang membawa wilayah yang diduduki lebih dekat ke pemandangan yang mengerikan.

Di antara keputusan tersebut adalah penghapusan beberapa penghalang tanah di wilayah tersebut, dengan harapan bahwa dengan memungkinkan warga Palestina bergerak lebih mudah di wilayah yang diduduki akan mencegah seluruh penduduk Tepi Barat bergabung dalam tindakan perlawanan.

"Oleh karena itu, bertentangan dengan tuntutan para pemukim di [Tepi Barat], IDF menyingkirkan penghalang yang diberlakukan menyusul pengeboman mobil (di al-Khalil) dan mencoba memberi penduduk kebebasan bergerak dan mata pencaharian sebanyak mungkin," tulis Ron Ben Yishai, seorang wartawan perang veteran Israel, untuk situs web berita Ynet.

Koresponden perang itu menunjuk pada tekanan yang dilakukan oleh otoritas Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat, termasuk larangan izin kerja, yang mendorong warga Palestina untuk bergabung dengan Perlawanan.

Ben Yishai melaporkan bahwa kekhawatiran meningkat akan "serangan massal" oleh warga Palestina terhadap pemukiman ilegal Zionis Israel di dekat mereka. Dia juga mengutip keyakinan komando militer Zionis Israel bahwa kecuali tindakan keamanan yang tepat diambil di Tepi Barat, wilayah itu "tidak akan aman."

Ben-Gvir, Smotrich mendukung operasi di Tepi Barat
Meskipun komando militer Zionis Israel tidak secara langsung menyalahkan Menteri Kepolisian Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich atas meningkatnya "ketidakstabilan" di Tepi Barat, koresponden perang mengatakan bahwa para prajurit cadangan senior telah membuat klaim tersebut.

Ia mengatakan bahwa perluasan operasi Perlawanan dari Tepi Barat utara ke wilayah selatan di wilayah pendudukan secara langsung terkait dengan tindakan Ben-Gvir dan Smotrich.

Manajemen fasilitas penjara yang buruk oleh Ben-Gvir juga telah menyebabkan pasukan pendudukan Zionis Israel menunda permintaan dari badan intelijen Shin Bet Zionis Israel untuk menahan warga Palestina. Hal ini semata-mata karena fasilitas penjara tersebut terlalu penuh sesak.

Para ekstremis mendorong perang apokaliptik
"Situasi ini tidak dapat berlanjut. Kita berada di ambang ledakan besar di [Tepi Barat]," seorang perwira senior mengatakan kepada Ynet.

Menteri Kepolisian menghadapi reaksi keras atas penyerbuannya ke kompleks Masjid al-Aqsa di al-Quds yang diduduki, sebuah situs yang dihormati karena signifikansi Islamnya.

Tindakannya menimbulkan "kemarahan besar," yang dapat mengobarkan "seluruh dunia Arab," kata sumber keamanan kepada Ynet.

Perwira cadangan senior, yang bertugas di Tepi Barat, juga memberi tahu Ben Yishai bahwa eselon politik Zionis Israel, terutama Ben-Gvir dan Smotrich, sedang mencoba untuk memicu perang apokaliptik di Tepi Barat.

Perang ini akan menyebabkan pengusiran warga Palestina dari Tepi Barat dan Jalur Gaza, yang akan memungkinkan para politisi ekstremis untuk mencapai visi mereka untuk "Tanah Israel yang sepenuhnya berada di bawah kendali eksklusif Yahudi."

"Begitulah cara mereka berpikir serius, dan itu adalah resep untuk bencana," kata perwira senior tersebut. Berbagi pandangan serupa tentang perkembangan di Tepi Barat, mantan pejabat senior Zionis Israel dan politikus oposisi, Yair Golan, mengkritik Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu karena "sengaja mengabaikan peringatan dari pejabat keamanan dan militer dan memberikan kebebasan penuh untuk bertindak kepada Ben-Gvir dan Smotrich di Tepi Barat."

Golan juga berbicara tentang dorongan politikus ekstremis untuk perang apokaliptik di Tepi Barat, di mana segmen spektrum politik Israel ini "melakukan semua yang bisa dilakukannya untuk memicu Intifada ketiga."[IT/r]