Turki dan Gejolak Palestina:
Erdogan Mengharapkan ‘Aliansi Islam’ Melawan Israel
8 Sep 2024 10:03
IslamTimes - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyerukan pembentukan aliansi negara-negara Islam yang lebih luas untuk mengatasi “ancaman ekspansionisme” yang dirasakan dari Zionis Israel.
Presiden Turki mengatakan pembentukan blok semacam itu adalah satu-satunya cara untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai “terorisme negara” dan “banditisme” Zionis Israel
Pemimpin tersebut menyampaikan pernyataannya pada hari Sabtu (7/9) saat berpidato di sebuah acara asosiasi sekolah Islam di luar Istanbul. “Satu-satunya langkah yang akan menghentikan arogansi Zionis Israel, banditisme Zionis Israel, dan terorisme negara Zionis Israel adalah aliansi negara-negara Islam,” klaim Erdogan.
Ankara telah mengambil langkah-langkah yang bertujuan untuk “membentuk garis solidaritas melawan ancaman ekspansionisme yang semakin meningkat” akhir-akhir ini, yaitu melalui upaya untuk memperbaiki hubungan dengan Suriah dan Mesir, katanya.
Presiden menuduh Zionis Israel menginginkan perang Timur Tengah yang besar untuk menaklukkan dan menduduki lebih banyak wilayahnya.
Dia memuji kelompok militan Palestina Hamas, dengan menyatakan bahwa Hamas telah memerangi Zionis Israel "atas nama umat Islam" dan "mempertahankan tanah-tanah Islam," termasuk Turki.
Zionis "Israel tidak akan berhenti di Gaza. Jika Zionis Israel terus seperti itu, maka Zionis Israel akan mengarahkan pandangannya ke tempat lain setelah menduduki Ramallah. Gilirannya akan tiba bagi negara-negara lain di kawasan itu. Gilirannya akan tiba bagi Lebanon, Suriah. Mereka akan mengarahkan pandangan mereka ke tanah air kita di antara Tigris dan Efrat," Erdorgan juga menegaskan.
Menteri Luar Negeri Zionis Israel, Israel Katz, dengan cepat menepis tuduhan tentang konflik Timur Tengah yang diduga lebih luas, dengan mencapnya sebagai "kebohongan dan hasutan yang berbahaya" dan bersikeras bahwa negara itu hanya membela diri dari "para pembunuh dan pemerkosa Hamas," serta "dari poros kejahatan Syiah yang dipimpin oleh Iran."
"Erdogan terus melemparkan rakyat Turki ke dalam api kebencian dan kekerasan demi teman-teman Hamasnya," tulis Katz dalam sebuah posting di X.
Presiden Turki telah lama menganggap dirinya sebagai pelindung utama Palestina, membuat pernyataan yang semakin bermusuhan yang ditujukan ke Yerusalem Barat di tengah konflik antara Zionis Israel dan Hamas yang telah berlangsung sejak serangan mendadak pada tanggal 7 Oktober oleh kelompok Palestina tersebut.
Pada bulan Juli, Erdogan bahkan mengancam akan langsung menginvasi Zionis Israel atas konflik Gaza, sementara Yerusalem Barat memperingatkan bahwa pemimpin Turki pada akhirnya dapat berakhir sebagai Saddam Hussein, jika ia terus melanjutkan retorika seperti itu.[IT/r]
Story Code: 1158688