Islam Times - Amman Tegaskan Pemindahan Warga Palestina Sebagai ‘Deklarasi Perang’

Islam Times - Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi memperingatkan bahwa segala upaya yang dilakukan rezim Zionis Israel untuk memindahkan warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki ke Yordania akan dianggap sebagai "deklarasi perang."

Pernyataan Safadi tersebut disampaikan dalam sebuah konferensi pers bersama dengan mitranya dari Jerman Menlu Annalena Baerbock di Amman. Pernyataan ini muncul karena terjadinya pemindahan paksa yang dilakukan rezim Zionis Israel terhadap warga Palestina dari Tepi Barat dan Gaza ke Yordania dan Mesir baru-baru ini. Meski begitu, Israel sebenarnya sudah melakukan hal tersebut dalam beberapa dekade terakhir.

Menlu Yordania menyebut serangan yang dilakukan rezim Zionis Israel ke wilayah pendudukan Tepi Barat sebagai agresi dan tindakan perang di tengah perang genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Serangan tersebut merupakan serangan terbesar yang dilakukan rezim Zionis di Tepi Barat dalam dua dekade terakhir.

Safadi menekankan bahwa Amman sedang mempersiapkan berkas hukum terkait serangan Israel ke tempat-tempat suci di al-Quds yang diduduki. Ia menggambarkan serangan Israel ke tempat-tempat suci tersebut sebagai tindakan "bermain api yang akan membakar seluruh wilayah."

Peringatan tersebut merujuk pada kunjungan provokatif menteri Zionis, Itamar Ben Gvir, bersama ratusan pemukim ke kompleks Masjid Al-Aqsa pada 13 Agustus lalu. Ben Gvir mengizinkan orang Yahudi beribadah di kompleks Masjid al-Aqsa yang notabene adalah situs tersuci ketiga umat Islam yang hanya diizinkan untuk beribadah umat Muslim. Ben Gvir kemudian mengungkapkan niatnya untuk membangun sinagoge Yahudi di dalam kompleks Masjid al-Aqsa.

Safadi kemudian mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan guna menghentikan eskalasi situasi di Tepi Barat dan kawasan tersebut. Ia menambahkan bahwa tindakan Israel di lapangan telah menghancurkan semua peluang untuk mencapai kesepakatan perdamaian yang adil. Ia menyalahkan Netanyahu karena menghalangi tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza. [IT/G]