Gejolak Zionis Israel:
Netanyahu : Gallant 'Kehilangan Akal Sehatnya', Memicu Protes Antipemerintah
2 Sep 2024 08:06
IslamTimes - Media Zionis Israel melaporkan bahwa kantor Netanyahu baru-baru ini mengeluarkan pengarahan terhadap menteri keamanan tersebut.
Kantor Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu menyerang Menteri Keamanannya Yoav Gallant, dengan menyatakan, "dia telah kehilangan akal sehatnya," saluran berita Zionis Israel Kan 11 melaporkan pada hari Minggu.
Saluran tersebut melaporkan bahwa orang-orang yang dekat dengan Netanyahu sangat marah atas tuntutan Gallant untuk membatalkan keputusan kabinet mengenai Koridor Philadelphia, yang menyebabkan hambatan lebih lanjut dalam negosiasi gencatan senjata karena bertentangan dengan salah satu syarat utama yang ditetapkan oleh Perlawanan Palestina di Gaza; penarikan penuh Zionis Israel dari Jalur tersebut.
Kantor perdana menteri menuduh Gallant "berusaha memicu protes di jalan-jalan terhadap pemerintah," mengacu pada ratusan ribu orang Israel yang turun ke jalan pada Minggu (1/9) malam, terutama di Tel Aviv, menuntut pertukaran tahanan dan perjanjian gencatan senjata dengan Perlawanan Palestina.
Yang berkontribusi terhadap meletusnya demonstrasi tersebut adalah pengumuman militer Israel bahwa jenazah enam tawanan telah ditemukan di Rafah, Gaza hari ini.
Media Zionis Israel melaporkan bahwa sepanjang hari, kantor Netanyahu mengeluarkan pengarahan terhadap menteri keamanan tersebut.
Namun, menurut laporan Zionis Israel, Gallant tidak akan diberhentikan dari jabatannya.
Batalkan keputusan
Awal minggu ini, kabinet keamanan Zionis Israel, badan pembuat keputusan tertinggi dalam rezim Zionis Israel, telah memutuskan dalam pemungutan suara mayoritas bahwa pendudukan militer Zionis Israel di Koridor Philadelphia akan dipertahankan terlepas dari perjanjian gencatan senjata di masa mendatang.
Gallant, yang mencerminkan posisi mayoritas pejabat militer dan keamanan Israel, memberikan suara menentang keputusan tersebut selama sesi kabinet.
Ia juga meminta kabinet pada hari Minggu untuk bersidang lagi dan membatalkan keputusan tersebut, dengan menyatakan bahwa menunda perjanjian gencatan senjata membahayakan nyawa tawanan Zionis Israel.
Koridor tersebut membentang dari penyeberangan Karem Abu Salem yang dikuasai Zionis Israel hingga pantai Rafah yang melewati perbatasan Rafah antara Jalur Gaza dan Mesir.
Zionis "Israel" menduduki koridor tersebut dalam invasi daratnya ke kota Rafah pada bulan Mei.
Pejabat Zionis Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengklaim bahwa menduduki koridor tersebut akan memperkuat keamanan Zionis "Israel".[IT/r]
Story Code: 1157547