Islam Times - Mantan Jenderal Israel : Hizbullah Menghapus Pencegahan Israel

IslamTimes - Mantan kepala Divisi Operasional di militer Zionis Israel menyatakan bahwa "prestasi perang" secara bertahap terkikis karena kurangnya kejelasan tentang tujuannya.

Mantan Mayor Jenderal dan mantan kepala Divisi Operasi Militer di pasukan pendudukan Zionis Israel, Israel Ziv, menyatakan kekhawatiran bahwa "prestasi perang secara bertahap terkikis karena kurangnya kejelasan tentang tujuannya."

Ia memperingatkan bahwa ambiguitas ini merusak keberhasilan awal, menimbulkan keraguan atas keuntungan strategis jangka panjang. Channel 12 mengutip Ziv yang mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah "memaksakan gesekan perang jangka panjang terhadap Zionis Israel," menggambarkan situasi tersebut sebagai Hizbullah "terutama memicu konflik yang membara di Zionis Israel selama sekitar satu tahun, dengan puluhan permukiman menjadi sasaran pemboman hebat yang kini telah menjadi rutinitas harian yang biasa." Ia menyoroti sifat ancaman yang terus-menerus, yang telah mengakar dalam kehidupan sehari-hari orang-orang di daerah yang terkena dampak.

Ziv juga mencatat bahwa serangan-serangan ini, yang tidak ditanggapi oleh pemerintah Zionis Israel, merupakan "pengakuan atas hilangnya pencegahan Zionis Israel."

Ia mencirikan ini sebagai "pencapaian besar bagi Hizbullah." Dari sudut pandang strategis, Ziv menekankan bahwa Zionis "Israel berada dalam kondisi erosi terus-menerus, yang menyebabkan hilangnya poin terhadap Hizbullah."

Ia memperingatkan bahwa melemahnya posisi Zionis "Israel" secara bertahap ini merupakan tren yang mengkhawatirkan, yang semakin menguatkan Hizbullah dan mengurangi kedudukan regional Zionis "Israel".

Hizbullah menetapkan waktu untuk eskalasi
Pada hari Minggu (25/8) dini hari, Perlawanan Islam di Lebanon meluncurkan "tanggapan awal" terhadap pembunuhan Komandan Martir Fuad Shokor, pada peringatan Arbain Imam Hussein, dengan meluncurkan sejumlah besar pesawat nirawak jauh ke dalam wilayah Palestina yang diduduki.

Dalam sebuah pernyataan, Perlawanan mengklarifikasi bahwa serangan itu menargetkan situs militer strategis Zionis Israel, dan menambahkan bahwa rincian tentang target spesifik "akan diungkapkan di lain waktu."

Bersamaan dengan itu, Perlawanan menyerang beberapa situs, barak militer, dan instalasi Iron Dome milik pasukan pendudukan di Palestina utara yang diduduki dengan rentetan rudal yang besar.

Kemudian, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah, mengumumkan bahwa target utama operasi tersebut adalah pangkalan Glilot pusat intelijen militer Israel Aman, yang menggabungkan pusat Unit 8200, yang terletak di dekat Tel Aviv, dan pangkalan udara Ein Shemer.

Menjuluki respons Operasi Arbain, Sayyid Nasrallah mengungkapkan rincian operasi dan membantah klaim Zionis Israel yang mendahului dan mengikutinya.[IT/r]