Islam Times - Menteri Turki Mengecam AS dan 'Israel' karena Menghalangi Gencatan Senjata di Gaza

Menteri Turki Mengecam AS dan 'Israel' karena Menghalangi Gencatan Senjata di Gaza

IslamTimes - Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc mengecam AS dan "Israel" karena menghalangi kesepakatan gencatan senjata di Gaza, yang memungkinkan pendudukan untuk melanjutkan genosida yang sedang berlangsung.

Menteri Kehakiman Turki mengecam dukungan AS terhadap genosida pendudukan di Gaza dan kegagalan masyarakat internasional untuk mencegah agresi lebih lanjut

Menteri tersebut juga mengkritik kegagalan masyarakat internasional untuk menghentikan agresi Israel selama 10 bulan di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina.

Politisi tersebut menegur dukungan Washington terhadap pendudukan Israel, merujuk pada tepuk tangan meriah yang diterima Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu dari sebagian besar anggota Kongres AS setelah menyampaikan pidato yang menceritakan perang genosida pendudukan di Gaza.

“Para anggota Kongres itu, dengan bertepuk tangan, mendeklarasikan kepada dunia keterlibatan mereka dalam kejahatan genosida. Kita menyaksikan noda hitam dalam sejarah dunia,” kata Tunc.

Dia juga mengutuk pelanggaran Zionis "Israel" terhadap lebih dari seratus resolusi PBB dalam abad terakhir, dan mengecam kurangnya penegakan hukum oleh komunitas global, khususnya Dewan Keamanan PBB.

Tunc tegaskan kembali dukungannya untuk Palestina
Menteri Kehakiman menegaskan kembali dukungan Turki yang tak tergoyahkan untuk Palestina melalui diplomasi dan bantuan kemanusiaan.

AS tidak akan memberikan sanksi kepada batalion IOF Netzah Yehuda atas pelanggaran hak asasi manusia di Tepi Barat Tunc menyoroti perlunya Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menyelidiki kejahatan perang pendudukan, dan bagi Pengadilan Internasional (ICJ) untuk menangani pelanggaran Konvensi Jenewa ini.

Pernyataan menteri tersebut disampaikan sebelum pemutaran perdana film dokumenter berjudul "14 Hari Horor" tentang Rumah Sakit al-Shifa, yang disoroti menteri tersebut telah dihancurkan oleh IOF di depan mata dunia.[IT/r]